kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Bank Tanah Gandeng Pemprov Maluku Utara Dorong Hilirisasi Industri Kelapa


Kamis, 23 Oktober 2025 / 16:28 WIB
Bank Tanah Gandeng Pemprov Maluku Utara Dorong Hilirisasi Industri Kelapa
ILUSTRASI. Badan Bank Tanah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk mengoptimalkan pertanahan dan pengelolaan lahan negara di wilayah Maluku Utara, Kamis (23/10/2025)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Bank Tanah (BBT) terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah provinsi dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan negara untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. 

Terbaru, BBT meneken nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah  Provinsi Maluku Utara untuk mengoptimalkan pertanahan dan pengelolaan lahan negara di wilayah Maluku Utara. Kerja sama ini difokuskan mendukung pengembangan hilirisasi industri kelapa.  

Kerja sama tersebut juga akan didukung olen Bank Negara Indonesia (BNI) yang siap memberikan pembiayaan kepada calon investor yang tertarik untuk berinvestasi di wilayah tersebut.

Deputi Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha Badan Bank Tanah, Hakiki Sudrajat, mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi payung yang mempertemukan peran pemerintah daerah dengan investor sebagai mitra strategis. “Kami ingin memastikan tanah negara dikelola optimal untuk mendukung pembangunan daerah dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis (23/10).

Baca Juga: Kemenhan Minta Bank Tanah Siapkan 600 Ha Lahan di Dekat Bandara IKN, Buat Apa?

Sinergi dengan pemerintah daerah  memang menjadi kunci dalam memastikan ketersediaan dan pengelolaan lahan berjalan efektif, sesuai dengan mandat BBT untuk menjamin ketersediaan tanah bagi kepentingan umum, sosial, maupun ekonomi. Melalui kerja sama itu, BBT juga mendorong percepatan legalisasi aset serta pemetaan lahan tidur agar dapat dioptimalkan untuk kegiatan produktif.

Hakiki Sudrajat menyebut, saat ini terdapat sekitar 34.600 hektare (ha) lahan yang masuk dalam posisi persediaan BBT. Dari jumlah itu, sekitar 8.700 ha hingga 10.000 ha sedang dalam proses penetapan status sebagai lahan HPL, termasuk 3.900 hadi Maluku Utara. Lahan ini akan dikembangkan melalui kolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk meningkatkan nilai manfaatnya.

Bank Tanah melihat Maluku Utara memiliki posisi strategis karena menjadi gerbang ke wilayah utara, seperti Filipina, Korea, Jepang, dan China. Lokasi ini dinilai lebih efisien dibandingkan jalur logistik melalui Jakarta atau Surabaya, sehingga potensial untuk mendukung pengembangan kawasan timur Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos mengungkapkan bahwa Maluku Utara memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Provinsi ini memiliki sekitar 2,5 juta hektare  (ha) hutan, dengan 273.000 ha  diantarannya merupakan lahan status Hak Pengelolaan (HPL).

Dia bilang, lahan-lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan, seperti kelapa, cengkeh, pala, dan jagung. “Sekitar 70.000 ha dari lakan HPL itu  telah dimanfaatkan, sementara 200.00-an ha lainnya masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” ungkap Sherly. 

Baca Juga: Bangun Pabrik Hilirisasi Kelapa di Indonesia, China Investasi Rp 1,6 Triliun

Sherly menambahkan, potensi pengembangan hilirisasi industri kelapa di Maluku Utara masih sangat besar. Ia bilang, produksi kelapa mencapai 6 juta butir per hari dan masih sangat terbuka untuk terus ditingkatkan. 

Sejumlah investor disebut banyak yang sudah menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor hilirisasi industri pertanian dan perkebunan di Maluku Utara. Sementara saat ini baru ada dua pabrik turunan kelapa yang beroperasi di daerah tersebut. 

Potensi industri hilirisasi industri kelapa menurutnya pangat besar karena permintaan ekspor yang sangta tinggi, terutama dari China. “Di China, latte tidak menggunakan susu sapi, țapi coconut milk. Demand coconut milk di sana mencapai sekitar 1 juta liter per hari,” papar Sherly.

Lebih lanjut, Sherly mengatakan bahwa Pemprov Maluku Utara bersama dengan BBT dan Kementerian ATR/BPN tengah melakukan pemetaan lahan potensial dari  area HPL tersebut.  Data hasil pemetaan akan dibuka untuk investor. 

Baca Juga: Mentan: Hilirisasi Pertanian Bisa Jadikan Indonesia Negara Superpower

Adapun BNI siap mendukung penuh kolaborasi dengan BBT. SEVP Network & Sales BNI Sri Indira mengatakan, mandat BBT untuk menjamin ketersediaan tanah bagi kepentingan umum sejalan dengan misi BNI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia menekankan bahwa BNI memahami bahwa setiap investasi memerlukan dukungan pembiayaan. Untuk itu, BNI siap menjadi mitra bagi investor yang membeli lahan dari BBT, melalui berbagai skema pendanaan proyek seperti fasilitas kredit korporasi maupun sindikasi. “Selain itu, BNI juga menyediakan layanan cash management untuk memastikan arus kas perusahaan investor dapat berjalan lancar.” pungkasnya. 

Selanjutnya: Dana Kelolaan Wealth Management BNI Tumbuh 16% per September 2025

Menarik Dibaca: Apakah Kurma Bagus untuk Diet Tubuh? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×