kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 7.231   117,32   1,65%
  • KOMPAS100 1.056   17,89   1,72%
  • LQ45 813   11,10   1,38%
  • ISSI 232   2,76   1,20%
  • IDX30 423   5,92   1,42%
  • IDXHIDIV20 496   6,77   1,38%
  • IDX80 118   1,45   1,24%
  • IDXV30 120   1,17   0,98%
  • IDXQ30 137   1,74   1,29%

Mentan: Hilirisasi Pertanian Bisa Jadikan Indonesia Negara Superpower


Selasa, 10 Juni 2025 / 11:59 WIB
Mentan: Hilirisasi Pertanian Bisa Jadikan Indonesia Negara Superpower
ILUSTRASI. Pemerintah bakal melakukan transformasi pertanian melalui program hilirisasi komoditas produk pertanian.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan transformasi pertanian melalui program hilirisasi komoditas produk pertanian. 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bilang hilirisasi produk pertanian merupakan jalan cepat Indonesia untuk menjadi negara mandiri dan berpengaruh secara global, bahkan menjadi negara superpower. 

Menurutnya, kekuatan sektor pertanian Indonesia tidak hanya terletak pada kemampuan memproduksi, tetapi juga pada menciptakan nilai tambah melalui pengolahan, inovasi, dan pengembangan industri hilir.

“Hilirisasi adalah kunci transformasi pertanian kita. Kalau ini bisa kita lakukan dalam 10 tahun ke depan, dengan komitmen kuat, maka Indonesia bisa menjadi negara superpower,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (10/6). 

Baca Juga: BGN Sebut MBG Jadi Pasar Baru Investasi Pangan dan Peternakan

Ia mencontohkan, kelapa dalam yang semula hanya dijual Rp 1.350 per kilogram bisa bernilai hingga Rp145 ribu per liter jika diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO).

Komoditas lain seperti kakao dan mete juga bisa mengalami peningkatan nilai hingga 38 kali lipat. Bahkan, kelapa sawit kini telah diolah menjadi biofuel (B50) yang berfungsi sebagai pengganti solar.

Lebih jauh, Amran menekankan pentingnya peran generasi muda khususnya mahasiswa dalam mendukung agenda hilirisasi melalui riset dan inovasi. Menurutnya, pemerintah telah menyusun strategi investasi pertanian yang terarah dan berdampak langsung kepada masyarakat. 

Amran memperhitungkan dengan investasi sebesar Rp 371 triliun, sektor pertanian bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp9.000 triliun dan menciptakan 8 juta lapangan kerja. 

"Karena itu, kebijakan kita sekarang difokuskan langsung kepada petani dan masyarakat,” tambahnya. 

Lebih lanjut, Amran menyoroti kondisi krisis pangan global yang tengah melanda 58 negara. Ia mengingatkan bahwa krisis pangan tak hanya berdampak pada ekonomi dan kesehatan, tetapi juga berpotensi memicu konflik sosial dan politik.

Baca Juga: Pemerintah Alokasikan Rp 4,9 Triliun untuk Bantuan Pangan Beras Juni-Juli

“Kalau kebijakan bermasalah, maka negara juga akan bermasalah. Maka dari itu, sektor pertanian harus diperkuat dari hulu ke hilir,” tegasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pertanian telah mengambil langkah strategis. Di antaranya, refocusing anggaran agar lebih tepat sasaran, menyederhanakan 241 regulasi yang menghambat produksi, serta meningkatkan sarana dan infrastruktur pertanian.

Hasil dari upaya tersebut mulai terlihat. Data BPS mencatat bahwa produksi beras nasional pada Januari - Juli 2025 mencapai 21 juta ton, naik 14,49% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Laporan USDA bahkan memperkirakan total produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton pada tahun 2025, melebihi target 32 juta ton.

Selanjutnya: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Bagikan Dividen Rp 1,08 Triliun

Menarik Dibaca: Resep Kue Singkong Gulung Tradisional yang Enak, Super Gampang dan Ekonomis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×