kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,39   4,99   0.55%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Indonesia tahan suku bunga acuan di level 5%


Kamis, 21 November 2019 / 14:42 WIB
Bank Indonesia tahan suku bunga acuan di level 5%
Gubernur BI Perry Warjiyo dan para deputi gubernur saat pemaparan hasil RDG November 2019 di Bank Indonesia, Kamis (21/11).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan BI 7-day reverse repo rate. Sehingga, pada November 2019 ini, suku bunga acuan BI tersebut berada di level 5,00%. 

BI juga menahan suku bunga deposit facility dan lending facility dengan masing-masing sebesar 4,25% dan 5,75%. 

Baca Juga: Ekspektasi inflasi terkendali, ekonom ini proyeksikan BI akan menahan bunga acuannya

Sebelumnya, BI sudah menurunkan suku bunga acuan empat kali atau sebanyak 100 bps dari bulan Juli 2019-Oktober 2019.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, kebijakan moneter yang ada saat ini masih tetap akomodatif dan konsisten dengan nilai inflasi yang terendali dalam kisaran target BI, juga stabilitas eksternal yang masih terjaga. 

Selain itu, dalam rangka menjaga momentum pertahanan ekonomi domestik di tengah penurunan ekonomi global, BI memutuskan untuk menurunkan giro wajib minimum (GWM) sebesar 50 basis poin (bps) untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah serta unit usaha syariah. 

"Sehingga masing-masing tercatat 5,5% dan 4%," kata Gubernur BI pada Kamis (21/11) di Jakarta. 

Baca Juga: Ekspektasi inflasi terkendali, ekonom ini proyeksikan BI akan menahan bunga acuannya

Ketentuan penurunan GWM ini akan berlaku efektif pada 2 Januari 2020 dan ditempuh untuk menambah likuiditas perbankan dan meningkatkan pembiayaan dan pertumbuhan ekonomi.

Langkah ini sendiri sudah diprediksi oleh sejumlah pengamat. Ekonom Bank Permata Josua Pardede misalnya memprediksi BI akan menahan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate di level 5% pada bulan ini.

"Suku bunga acuan saat ini masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi dan mendorong stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka pendek," kata Josua kepada Kontan.co.id.

Suku bunga acuan yang ada saat ini juga diyakini bisa membuat aset keuangan rupiah tetap menarik. 

Baca Juga: Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan menahan suku bunga acuan di level 5%

Hal ini juga mempertimbangkan ekspektasi pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang masih cenderung mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×