kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Indonesia Prediksi Inflasi pada September Akan Capai 5,88% Secara Tahunan


Sabtu, 01 Oktober 2022 / 14:45 WIB
Bank Indonesia Prediksi Inflasi pada September Akan Capai 5,88% Secara Tahunan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - UBUD. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada September 2022 akan sebesar 5,88% secara tahunan atau year on year (YoY). Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri akan mengumumkan inflasi pada periode tersebut pada 3 Oktober 2022 mendatang.

“Kami melakukan penelusuran sesuai survei pemantauan harga. Dimana survei pada minggu kelima, bulan ini inflasinya sekitar 5,88% YoY,” tutur Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Wahyu Agung Nugroho, dalam agenda pelatihan media bersama Bank Indoensia di Ubud Bali, Sabtu (1/10).

Wahyu mengatakan, sumber penyumbang utama inflasi pada September adalah bensin sebesar 0,91% secara bulanan. 

Adapun sebelumnya BI menyampaikan selain bensin, penyumbang inflasi pada September diantaranya, angkutan dalam kota sebesar 0,06%, angkutan antar kota, rokok kretek filter dan beras masing-masing 0,02% secara bulanan, ikan kembung, pasir, semen dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,01% secara bulanan.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Inflasi September 1,68%, Dipicu Kenaikan Harga BBM

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada pekan kelima September yaitu bawang merah sebesar 0,06%, cabai merah 0,04%, minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,03%, cabai rawit, tomat dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02% serta telur ayam ras dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01%.

Wahyu mengatakan, Bank Indonesia akan terus memerhatikan apakah perkiraan inflasi yang ada di Bank Indonesia masih aktual dan tepat atau tidak. Sehingga jika diperlukan, pihaknya juga akan terus melakukan rekalibrasi kebijakan moneter ke depannya.

Lebih lanjut, berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan kelima September 2022, BI juga memperkirakan inflasi September sebesar 1,1% secara bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×