CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Indonesia mencetak surplus operasional Rp 33,35 triliun di 2019


Selasa, 26 Mei 2020 / 14:26 WIB
Bank Indonesia mencetak surplus operasional Rp 33,35 triliun di 2019
ILUSTRASI. Bank Indonesia mencetak surplus operasional senilai Rp 33,35 triliun di 2019


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat surplus operasional setelah pajak sebesar Rp 33,35 triliun di sepanjang tahun 2019. Pencapaian ini sudah melampaui target surplus dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2019 yang sebesar Rp 17,25 triliun.

Dalam Laporan Keuangan Tahunan BI 2019, terlihat bank sentral mencetak surplus operasional lantaran jumlah beban BI di sepanjang tahun lalu lebih kecil dibandingkan dengan penghasilannya.

Total penghasilan BI di sepanjang tahun 2019 mencapai Rp 91,80 triliun dengan penghasilan terbesar berasal dari pelaksanaan kebijakan moneter, yaitu Rp 90,16 triliun.

Baca Juga: Rasio utang pemerintah bulan April 2020 terhadap PDB menurun

Ini terdiri dari pendapatan bunga sebesar Rp 48,75 triliun, pendapatan imbalan Rp 1,19 triluin, transaksi aset keuangan sebesar Rp 18,7 triliun, selisih kurs transaksi valuta asing (valas) Rp 21,41 triliun, dan lain-lain sebesar Rp 104,34 miliar.

Penghasilan lain datang dari pengelolaan sistem pembayaran sebesar Rp 373,57 miliar, pengaturan dan pengawasan makroprudensial sebesar Rp 7,16 miliar, pendapatan dari penyediaan pendanaan Rp 147,86 miliar, serta pendapatan lainnya sebesar Rp 1,12 triliun.

Sementara itu, jumlah beban yang dikeluarkan oleh bank sentral di sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp 47,58 triliun dengan beban terbesar berasal dari pelaksanaan kebijakan moneter yang sebesar Rp 23,78 triliun.

Ini terdiri dari beban bunga sebesar Rp 20,28 triliun, beban imbalan sebesar Rp 2,43 triliun, serta beban lainnya sebesar Rp 1,08 triliun.

Beban lainnya datang dari pengelolaan sistem pembayaran sebesar Rp 4.65 triliun, pengaturan dan pengawasan makroprudensial sebesar Rp 257,01 miliar, remunerasi kepada pemerintah Rp 7,06 triliun, serta beban umum dan lainnya sebesar Rp 10,83 triliun.

Meski masih mencetak surplus, surplus ini rupanya masih lebih kecil bila dibandingkan dengan surplus operasional di tahun 2018 yang mencapai Rp 48,02 triliun.

Untuk selanjutnya, dalam ATBI 2020, BI menargetkan surplus operasional sebesar Rp 20,85 triliun. Target ini meningkat 20,88% dair target surplus operasional ATBI 2019. NOminal surplus tersebut disokong oleh target penerimaan yang lebih besar dari arget pengeluaran.

Baca Juga: Ikuti perkembangan ekonomi, perbankan revisi target kredit di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×