kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.621   14,00   0,08%
  • IDX 6.936   103,30   1,51%
  • KOMPAS100 1.005   17,47   1,77%
  • LQ45 780   14,92   1,95%
  • ISSI 220   2,04   0,94%
  • IDX30 405   7,88   1,99%
  • IDXHIDIV20 477   9,71   2,08%
  • IDX80 113   1,79   1,61%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,83   2,19%

Bank Indonesia Kembali Tahan BI-Rate di Level 5,75% Pada April 2025


Rabu, 23 April 2025 / 14:50 WIB
Bank Indonesia Kembali Tahan BI-Rate di Level 5,75% Pada April 2025
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memutuskan kembali menahan suku bunga acuan alias BI rate di level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 22-23 April 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan kembali menahan suku bunga acuan alias BI rate di level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 22-23 April 2025.

Artinya, BI mempertahankan BI-rate di level 5,75% selama tiga bulan berturut-turut, setelah Januari 2025 memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) dari 6,00% menjadi 5,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejalan dengan keptusan mempertahankan BI rate, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,00%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,5%.

Perry mengungkapkan, keputusan ini konsisten dengan upaya BI menjaga agar perkiraan inflasi di 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah sebesar 2,5% plus minus 1%.

“Dalam RDG 22-23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-rate di level 5,75%,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (23/4).

Baca Juga: BI Rate Diprediksi Tetap 5,75%, Penguatan Rupiah Terbatas

Selain itu juga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental di tengah makin meningkatnya ketidakpastian global yang masih dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ke depan, BI terus memperhatikan ruang penurunan BI-Rate dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, Perry juga menyampaikan, kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran juga terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan. Adapun kebijakan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) juga telah diperkuat pada 1 April 2025 untuk lebih mendorong kredit pembiayaan perbankan kepada sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

Baca Juga: BI Diprediksi Tahan BI Rate karena Risiko Ketidakpastian Global Meningkat

Selanjutnya: OIKN Targetkan Pembanguan Kawasan Inti Pusat IKN Selesai Juni 2025

Menarik Dibaca: Promo Susu Indomaret sampai 30 April 2025, Susu Pediasure Kaleng Diskon Rp 37.300

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×