Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia melihat masih ada risiko yang membayangi proses pemulihan ekonomi negara-negara berkembang dari pandemi Covid-19. Salah satu risiko jangka panjang yang menurut Bank Dunia perlu diwaspadai adalah adanya utang tersembunyi.
“Ada risiko yang muncul terkait pemulihan ekonomi dalam jangka panjang, seperti utang tersembunyi dan kewajiban liabilitas yang kemungkinan baru terungkap beberapa waktu kemudian,” tulis Bank Dunia dalam laporan terbarunya, seperti dikutip Minggu (20/2).
Sudah menjadi pengetahuan umum, pandemi Covid-19 ini memberikan dampak negatif terhadap negara-negara di dunia. Tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan gonjang-ganjing dari sisi ekonomi.
Baca Juga: BI: Perubahan Iklim Berpotensi Ganggu Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan
Pemerintah di negara-negara dunia, termasuk negara berkembang sudah menggelontorkan berbagai stimulus untuk mengurangi dampak buruk pandemi Covid-19. Stimulus ini efektif, tetapi di sisi laini memperburuk kerentanan keuangan yang bahkan sebelumnya sudah ada, karena ada peningkatan utang sektor swasta maupun publik yang signifikan.
Utang ini bila tidak ditangani dengan tepat akan menjadi ancaman bagi pemulihan dalam jangka panjang, termasuk adanya utang tersembunyi ini.
Ketika dampak langsung dari pandemi kemudian mereda, para pemangku kebijakan akan menghadai tantangan yang sulit, yaitu untuk mencapai keseimbangan antara tetap memberikan dukungan untuk menanggulangi dampak krisis sekaligus membatasi risiko jangka panjang yang mungkin timbul dari respon kebijakan yang sudah digulirkan.
Baca Juga: Bank Dunia: Peningkatan Suku Bunga The Fed Jadi Dilema Bank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News