Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada hari Jumat (22/5) menyetujui pendanaan sebesar US$ 250 juta untuk program Tanggap Darurat Covid-19 di Indonesia.
Pendanaan ini akan mendukung Indonesia dalam mengurangi risiko penyebaran, meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi penularan virus, serta meningkatkan tanggapan terhadap pandemi Covid-19. Program ini juga sekaligus akan mendukung penguatan sistem kesehatan nasional dan kesiapsiagaannya.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengatakan, pendanaan ini akan difokuskan untuk memperkuat aspek-aspek utama tanggap darurat Indonesia terhadap pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bank Dunia tambahi utang US$ 700 juta ke Indonesia untuk tangani virus corona
Termasuk di dalamnya melengkapi fasilitas rujukan Covid-19 yang berada di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), meningkatkan persediaan alat pelindung diri (APD), memperkuat jaringan laboratorium dan sistem pengawasan, serta mendukung pengembangan dan penggunaan protokol untuk memastikan layanan yang berkualitas.
"Berbekal dari berbagai pengalaman dalam penanggulangan dampak Covid-19, maka program ini juga akan mendukung kesiapan Indonesia dalam menghadapi penyebaran penyakit menular di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan melalui peningkatan tingkat pelaporan, serta penguatan dari sistem pengawasan," ujar Kahkonen di dalam keterangan resmi, Jumat (29/5).
Ruang lingkup dari program ini akan mencakup seluruh wilayah Indonesia. Penerima manfaat utama dari program ini juga termasuk mereka yang datang ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, khususnya bagi mereka yang rentan dan berisiko tinggi seperti orang tua dan yang memiliki kondisi kronis, serta para penyedia layanan kesehatan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang penting dengan pembiayaan yang terkoordinasi dari beberapa mitra.
Termasuk di dalamnya pendanaan bersama senilai US$ 250 juta dari Asian Infrastructure and Investment Bank (AIIB), dan pembiayaan paralel senilai US$ 200 juta dari Islamic Development Bank (IsDB).
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, serta mendukung upaya mereka dalam mengurangi dampak pandemi di dalam sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial. Hal ini sangat penting bagi kelanjutan upaya mereka dalam mengurangi kemiskinan dan melindungi SDM di dalam negeri,” kata Kahkonen.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah Indonesia telah menggunakan berbagai cara untuk mengurangi dampak yang diakibatkan pandemi Covid-19 terhadap sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Baca Juga: Bank Dunia setujui pinjaman US$ 700 juta untuk Indonesia
Menurut dia, dengan adanya dukungan dari lembaga seperti Bank Dunia, maka pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kapasitas dalam hal pencegahan, pengujian, perawatan serta sistem informasi.
Pada saat yang bersamaan juga, pemerintah akan terus memastikan kondisi kerja yang aman bagi para tenaga kesehatan.
"Kami juga menyambut baik upaya mitra pembangunan kami dalam menyediakan dukungan pendanaan yang terkoordinasi. Juga kerja sama antara Bank Dunia dengan AIIB dan IsDB pada program ini,” kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News