Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Bank (Bank Dunia) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini menjadi 0% dari proyeksi sebelum adanya pandemi Covid-19 sebesar 5%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi 0% ini, diasumsikan oleh adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan secara efektif selama dua bulan, sebagai efek dari meluasnya pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Baca Juga: Inflasi Mei rendah, ekonom IKS proyeksi inflasi akhir tahun di kisaran 2,7%-3%
"Proyeksi ini juga telah memperhitungkan adanya perlambatan ekonomi global secara masif baik di negara maju maupun negara berkembang, serta penurunan harga komoditas secara tajam yang semuanya akan berdampak besar pada perekonomian Indonesia," ujar Ekonom senior Bank Dunia untuk Indonesia Ralph van Doorn di dalam diskusi daring, Selasa (2/6).
Ralph melanjutkan, Bank Dunia juga memproyeksikan, tingkat konsumsi rumah tangga akan mengalami perlambatan. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh para pelaku industri, turunnya aktivitas ekonomi, serta penurunan indeks kepercayaan konsumen (IKK).
Selain itu pertumbuhan investasi juga akan melambat karena adanya ketidakpastian mengenai infeksi dan penahanan penyebaran pandemi, aktivitas ekonomi yang melemah, harga komoditas yang rendah, serta perlambatan ekonomi global.
Baca Juga: Pelaku industri TPT sebut penetapan bea masuk tekstil impor tetap perlu dipantau
Kemudian, kinerja ekspor dan impor juga diproyeksikan akan jatuh pada tahun ini. Impor akan menurun lebih cepat apabila dibandingkan dengan ekspor, ini mencerminkan perlambatan ekonomi domestik yang juga tecermin di dalam neraca pembayaran.
"Kita juga sudah melihat defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) menyempit di kuartal I-2020, dikarenakan adanya perlambatan impor yang lebih cepat daripada ekspor," papar Ralph.
Tak hanya itu, Bank Dunia juga memiliki skenario alternatif yang disebut sebagai skenario terburuk.
Baca Juga: Genjot kinerja, Garudafood (GOOD) sasar pasar kelas menengah tahun ini
Di dalam skenario tersebut, apabila kebijakan PSBB dilaksanakan selama empat bulan penuh, maka ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi ke level 3,5%.
"Jadi seperti diketahui bahwa saat ini ekonomi global hampir mencapai titik terendahnya, tetapi mulai sekarang kita berharap akan melihat pemulihan secara bertahap di Indonesia," kata Ralph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News