Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan ekonomi Indonesia bertumbuh 0% pada tahun ini. Di sisi lain, Bank Dunia berharap proses pemulihan akan dimulai secara bertahap meskipun basis proyeksi di tahun ini masih sangat lemah.
"Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 diharapkan sebesar 4,8% seiring dengan peningkatan angka konsumsi swasta yang mulai pulih, dan pertumbuhan signifikan akan terjadi pada 6% di tahun 2022," ujar Lead Economist World Bank Indonesia Frederico Gill Sander di dalam peluncuran Indonesia Economic Prospect, Kamis (16/7).
Baca Juga: Xi Jinping: Fundamental pertumbuhan ekonomi jangka panjang Tiongkok tak akan berubah
Frederico melanjutkan, defisit neraca berjalan (CAD) diperkirakan akan menurun pada tahun ini, tetapi seiring dengan pulihnya perekonomian, Bank Dunia memperkirakan CAD akan sedikit melebar lagi.
Meski demikian, di bawah asumsi pembatasan mobilitas yang lebih panjang dan kontraksi ekonomi global yang lebih dalam, maka pertumbuhan ekonomi secara tahunan diperkirakan bisa mencapai minus 2% pada tahun ini.
Dengan proyeksi pertumbuhan ini, Bank Dunia memprediksi tingkat kemiskinan akan meningkat cukup signifikan, apalagi jika tidak ada bantuan sosial (bansos) tambahan dari pemerintah. Maka dari itu, peran pemerintah dalam hal ini sangatlah penting.
Baca Juga: Berhasil mengelak dari jurang resesi, PDB China kuartal 2 tumbuh 3,2%
Kemudian, Frederico mengatakan terdapat potensi pandemi ini bisa dimitigasi oleh pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan mengarahkan bansos agar bisa dijangkau oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, atau adanya ketepatan data.
"Kami sudah melihat bahwa semua masyarakat bisa mulai merasakan manfaat dari bansos ini. Selama sekitar empat hingga lima bulan, sudah hampir setengah dari masyarakat yang berada di garis kemiskinan mendapatkan bantuan dari pemerintah," kata Frederico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News