Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, Bank Dunia juga memandang kalau program pembelian aset oleh bank sentral sebagian besar EMDEs juga bisa tidak efektif kalau tidak diiringi dengan kebijakan yang kredibel serta komunikasi yang transparan.
Langkah tersebut juga menimbulkan risiko meningkatnya ketidakpercayaan investor global terhadap kredibilitas bank-bank sentral. Mereka bisa berpikir kalau bank sentral hanyalah sebuah alat untuk membiayai defisit fiskal yang besar.
Baca Juga: Anggota DPR persoalkan besaran potongan gaji pekerja untuk Tapera
Dengan berkurangnya kepercayaan investor global, maka resiko tersebut akan sejalan dengan larinya modal asing dari dalam negeri, risiko premia dan imbal hasil obligasi pemerintah, serta bertambahnya tekanan inflasi.
Berkaca dari adanya resiko-resiko tersebut, Bank Dunia pun menyarankan agar bank-bank sentral untuk terus terbuka dan mengkomunikasikan tiap langkah kebijakan yang mereka ambil agar tidak ada kesalahpahaman dan memperkecil resiko.
Lebih lanjut, bank-bank sentral juga bisa kembali ke kebijakan-kebijakan konvensional mereka setelah pandemi selesai, yang seiring dengan pulihnya perekonomian negara dan kembali normalnya aktivitas masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News