Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Test Test
JAKARTA. Ada temuan baru dari Bank Dunia. Lembaga keuangan dunia tersebut memperkirakan, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang turut merasakan dampak krisis pangan. Meski demikian, untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia ttergolong negara yang beruntung. Pasalnya, dampak krisis yang dirasakan diperkirakan tidak berlangsung lama karena adanya kekayaan sumber daya alam berupa komoditas ekspor.
Itu artinya, ancaman krisis pangan itu hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Joachim Von Amsberg, Indonesia akan mampu mengatasi krisis tersebut jika melakukan peningkatan produktivitas pertanian.
"Sangat penting bagi Indonesia untuk berinvestasi pada metode yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian," kata Joachim Von Amsberg dalam siaran persnya yang diterima KONTAN usai memberikan seminar di Isntitut Pertanian Bogor.
Sementara itu, Bayu Krisnamurthi dari Deputi Menteri Koordinator Perekonomian menjelaskan, produktivitas itu sudah dilakukan secara bertahap. Hal itu terlihat pada produksi pertanian pada kuartal I tahun 2008 ini. "Pada kuartal I tahun ini, pertumbuhan produksi pertanian mencapai 6%," kata Bayu Krisnamurthi, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian.
Saat ini, dalam rangka mencari solusi pangan di Indonesia itu, Departemen Pertanian bersama Bank Dunia membuat proyek bersama senilai US$ 123 juta untuk membuat sistem layanan pertanian berorientasi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News