kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Bank Dunia apresiasi reformasi kebijakan yang diselenggarakan pemerintah


Selasa, 28 Januari 2020 / 16:40 WIB
Bank Dunia apresiasi reformasi kebijakan yang diselenggarakan pemerintah
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Ma'ruf Amin (kanan) sebelum memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Bank Dunia apresiasi reformasi kebijakan yang diselenggarakan pemerintah. ANTARA FOTO/


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

Dengan kondisi yang ada, Bank Dunia juga memaparkan adanya kemungkinan resiko yang akan dihadapi Indonesia saat masuk dalam global value chain.

Pertama, Bank Dunia melihat resiko yang timbul dari reformasi kebijakan yang dibuat oleh Indonesia sendiri. Reformasi kebijakan tersebut dipandang membantu, tetapi dikhawatirkan masih belum bisa menjawab semua hambatan kunci dalam lemahnya partisipasi Indonesia dalam rantai ini.

Baca Juga: BI proyeksikan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,5% tahun 2020

Kedua, dari negara-negara lain yang nampak memperlemah perlindungan sosial dan lingkungan untuk menarik global value chain. Perlindungan ini dinilai mampu oleh Bank Dunia dalam memfasilitasi partisipasi dalam global value chain dan menghindari dampak negatifnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×