kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Banjir rugikan perikanan nasional Rp 578 miliar


Minggu, 16 Maret 2014 / 14:13 WIB
Banjir rugikan perikanan nasional Rp 578 miliar
ILUSTRASI. BI akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kembali kebijakan relaksasi rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/10/2016


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Musibah banjir yang melanda Pantai Utara Jawa (Pantura) beberapa waktu lalu telah merusah sejumlah infrastruktur perikanan. Menurut data Kementerian Kelautan (KKP), jumlah kerugian mencapai Rp 578 miliar secara nasional.

Menurut Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan, bencana banjir yang melanda wilayah Pantai Utara Jawa, beberapa waktu lalu menyisakan kerugian sangat besar.

Khusus untuk Jawa Tengah, kerugian ditaksi mencapai Rp 85 miliar. "Ini mencakup 10 kabupaten, termasuk Demak," kata Sharif dalam keterangan resmi, Minggu, (16/3).

Sedangkan luasan kawasan budidaya yang terkena dampak banjir tercatat 1.635 hektare. Rusaknya infrastruktur seperti saluran irigasi, konstruksi tambak maupun jalan produksi di sentra produksi mengakibatkan terhentinya kegiatan pembudidaya untuk beberapa saat, karena tambak tidak bisa difungsikan. Banjir juga mengakibatkan  gagal panen akibat hanyutnya biota peliharaan dari tambak.

"Musibah banjir yang menimpa kawasan Pantura Jawa, termasuk Jawa Tengah akan menggangu produksi ikan nasional. Apalagi selama ini  Jawa Tengah dikenal sebagai sentra produksi budidaya khususnya udang, bandeng, lele dan nila, dengan kontribusi kurang lebih 5,5% dari total produksi ikan nasional," tegas Sharif.

Sementara itu, bencana banjir di kabupaten Demak mencapai luas  1.635 hektare, dengan kerugian hingga mencapai  Rp 20 miliar. Adapun total jumlah pembudidaya ikan di Demak yang terkena dampak banjir sebanyak 3.319 petambak. Banjir di Demak juga merusak sentra produksi lele di desa Wonosari Kecamatan Bonang. Untuk mengatasinya, KKP telah menyiapkan bantuan senilai Rp 7,1 miliar.

"Termasuk Paket Bantuan Korban Banjir Demak dari DJPB senilai Rp 291 juta terdiri dari bantuan induk dan benih, dan rehabilitasi saluran melalui kegiatan pengelolaan irigasi tambak partisipatif," pungkas Sharif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×