Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Perlintasan kereta api sering menjadi momok bagi warga Jakarta. Selain rawan kecelakaan, perlintasan kereta pada jam-jam tertentu mengundang penumpukan atau antrean kendaraan. Alhasil, kemacetan pun bertambah parah.
Nah, untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun underpass/flyover di 12 titik perlintasan kereta api di Jakarta dengan anggaran senilai Rp 1,4 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, rencana tersebut sudah dalam tahap kajian mengingat arus perjalanan kereta di Jabodetabek ke depan semakin meningkat. Apalagi, PT Kereta Api Indonesia sudah bersiap-siap menambah armada kereta. "Jadi underpass dan flyover ini cukup penting," ujarnya, Rabu (7/11).
Rencananya, perlintasan kereta yang akan dibuatkan underpass/flyover di antaranya di Mangga Dua, Gunung Sahari, Jalan Madiun-Cik Ditiro dan Jalan Halimun. Selain itu di Jalan Industri, Jalan Garuda dan perlintasan kereta Permata Hijau. Di tiga wilayah terakhir ini, desainnya sudah berada di Kementerian Perhubungan.
Lokasi perlintasan kereta lainnya yang akan memakai underpass/flyover adalah Jalan Percetakan Negara, Kepu, Bintaro, Kampung Bandan, Cipinang Lontar dan Jalan Panjang.
Jokowi, sapaan akrab mantan Walikota Solo ini menjelaskan, akibat peningkatan frekuensi perjalanan kereta diperkirakan dalam waktu-waktu mendatang setiap tiga menit sekali kereta api akan lewat perlintasan jalan. "Sehingga antrean kendaraan dan kemacetan akan makin parah," terangnya. Selama ini dengan sistem buka-tutup pintu perlintasan sangat tidak efektif terlebih risiko kecelakaan juga cukup tinggi.
Menurut Jokowi, untuk merealisasikan proyek ini, Pemprov DKI sudah mengusulkan bujet sebesar Rp 1,4 triliun kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Bila dewan menyetujui, maka pengerjaan proyek tersebut sudah bisa dimulai pada tahun depan.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menyebutkan, pembangunan underpass/flyover juga berdampak pada perbaikan layanan kepada masyarakat. Sebab, frekuensi perjalanan kereta bertambah dan bisa mempercepat pula jadwal perjalanan kereta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News