kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun infrastruktur, Kemenhub dorong KEK di Likupang, Kendal dan Tanjung Api-Api


Kamis, 15 Agustus 2019 / 13:21 WIB
Bangun infrastruktur, Kemenhub dorong KEK di Likupang, Kendal dan Tanjung Api-Api


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali melanjutkan pembahasan terkait pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Beberapa pembangunan KEK yang diusulkan berada di Likupang, Sulawesi Selatan dan Kendal, Jawa Tengah.

Pemerintah juga mengevaluasi pembangunan KEK Tanjung Api-Api, Sumatra Selatan.

Baca Juga: Efisiensi logistik terhambat infrastruktur pelabuhan yang mangkrak

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk mendorong berbagai KEK tersebut, pihaknya akan berupaya mengembangkan berbagai infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara.

Budi mengatakan, KEK di Likupang diusulkan bergerak di bidang pariwisata. Dia menjelaskan, pihaknya akan mengembangkan pelabuhan serta bandara.

"Di Likupang sudah ada pelabuhan yang menghubungkan dengan beberapa lokasi wisata. Kita akan melakukan renovasi dan investasi kurang lebih Rp 100 miliar," ujar Budi, Kamis (15/8).

Dia pun mengatakan dibutuhkan pengembangan bandara yang sudah ada, pengembangan tersebut dengan memperpanjang landasan pacu (runway) menjadi 2.800 meter.

Sementara, pengembangan pelabuhan di Kendal dan Tanjung Api-Api juga akan melibatkan swasta. Budi menerangkan, sampai saat ini belum ada rencana pembangunan pelabuhan baru di Kendal karena Pelabuhan Tanjung Emas sudah dianggap cukup memadai untuk melayani aktivitas ekspor.

Baca Juga: Balas diskriminasi biodiesel, RI siapkan bea antisubsidi produk susu dari Uni Eropa

"Tetapi bila ada swasta yang membangun di sana, boleh tetapi dia sebagai feeder, bukan sebagai pengekspor secara langsung," ujar Budi.

Untuk KEK di Tanjung Api-Api, dia mengatakan akan dibangun Pelabuhan Tanjung Carat yang berjarak 8 kilometer dari KEK tersebut.

"Sejauh ada investor yang ingin membangun di sana, diperbolehkan, tentu dengan syarat tertentu, syarat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), ada pelepasan dari kehutanan untuk jalan bisa diselesaikan," lanjut Budi.

Di lain sisi, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil mengatakan sudah tidak ada masalah perizinan lahan di ketiga KEK yang diusulkan tersebut.

Dia menjelaskan, hingga saat ini lahan untuk KEK di Kendal seluas 1.000 hektare, di Tanjung Api-Api telah siap 1.800 hektare, dan terdapat 200 hektare di Likupang. "Saat ini 200 hektare, tetapi ke depan mereka minta ekspansi hingga 2.000 hektare," kata Sofyan.

Baca Juga: BKPM: Jawa Barat jadi lokasi investasi paling seksi di kuartal II 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×