kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangun diplomasi dengan Inggris, ini harapan pemerintah Indonesia


Sabtu, 14 Agustus 2021 / 14:58 WIB
Bangun diplomasi dengan Inggris, ini harapan pemerintah Indonesia
ILUSTRASI. Calon Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Demi mempererat hubungan diplomatik Indonesia dengan Inggris, Kedutaan Besar Indonesia untuk Inggris mengajak para pelajar mengembangkan kerjasama dua negara. Salah satunya lewat forum diskusi virtual ThinkLab Festival 2021 bertema “Reshaping Indonesia-UK Future Collaboration from Local to Global and Beyond”, dari London, pada 13-14 Agustus 2021.

ThinkLab Festival, sebagai inisiatif pertama PPI UK dalam mendukung second-track diplomacy, bertujuan untuk membangun jejaring antar pemangku kepentingan Indonesia-Inggris mulai dari kalangan pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas hingga media,” demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Inggris, Irlandia dan IMO, Desra Percaya di London, Jumat (13/8).

Desra mengajak para mahasiswa dan diaspora Indonesia di Inggris untuk menerjemahkan hasil-hasil diskusi di forum ThinkLab ke dalam program kerja konkrit guna mendukung diplomasi. “Karena diplomasi bukan semata milik Kemlu atau KBRI, namun milik kita bersama, termasuk mahasiswa dan diaspora,” tegasnya dalam acara virtual.

Baca Juga: 21 Negara termasuk Indonesia gelar latihan militer, di bawah komando AS

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar, dan UK Minister for Asia, Nigel Adams, menekankan bahwa, hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris sudah berjalan lebih dari tujuh dekade. Dan kedua negara terus mempererat kerja sama untuk menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat luas, termasuk di bidang kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

“Kemitraan Indonesia dan Inggris menekankan pentingnya kolaborasi di bidang-bidang prioritas bersama. Kedua negara berkomitmen untuk memastikan akses vaksin global yang adil dan terjangkau,” ungkap Mahendra Siregar.

Menteri Nigel Adams mengutarakan tidak ada negara yang mampu mengatasi pandemi sendiri. Oleh karena itu, Inggris menyambut baik kemitraan bersama dengan Indonesia menuju pemulihan global dari Covid-19.

Sebagai komitmen kerja sama kedua negara di bidang kesehatan tersebut, Indonesia telah menerima 620.000 dosis vaksin Covid-19 dan 365 konsentrator oksigen dari Inggris di awal Agustus 2021.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno yang turut hadir menekankan pentingnya peranan diaspora Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia. "Usaha Mikro Kecil dan Menengah, pengusaha, pekerja, dan pelajar diharapkan dapat mempromosikan cerita-cerita baik tentang Indonesia melalui media sosialnya,” ujar Sandi.

Baca Juga: Jejaring Bisnis Grup Salim Makin Luas, dari Kongsi Bareng CT, EMTK Sampai Medco

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, menambahkan bahwa Indonesia merupakan mitra penting Inggris dalam mencapai target penurunan emisi global. Hal ini berkaitan juga dengan Inggris sebagai tuan rumah konferensi iklim UNFCCC COP26 di Glasgow akhir tahun 2021. "Kita ingin memiliki udara yang lebih bersih, masyarakat yang lebih sehat, ekonomi yang berkelanjutan, dan iklim yang lebih stabil,” ungkap Owen Jenkins.

Ketua Panitia Thinklab Nadhila Renaldi sampaikan kegiatan ini menjadi event tahunan dan forum kontribusi nyata para mahasiswa bagi penguatan kerja sama bilateral Indonesia-Inggris. "Kita ingin peran mahasiswa yang membawa dampak bagi tanah air," lanjut Nadhila.

ThinkLab menampilkan lebih dari 30 narasumber ternama di berbagai bidang, baik dari Indonesia maupun Inggris. Acara yang digelar PPI UK ini didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. Acara vitual ini diharapkan menjembatani sekitar 750 orang pemangku kepentingan yang hadir dari kalangan pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas, dan media dari kedua negara.

Selama dua hari, festival ini menggelar 5 diskusi publik dalam topik pendidikan, lingkungan, ekonomi, media dan demokrasi, serta kebudayaan dan pariwisata. Thinklab juga didukung oleh UKICIS (UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary) dan University of Nottingham.

Selanjutnya: Stok Dunia Terbatas, Pemerintah Prioritaskan Vaksin Corona dari China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×