kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Banggar putuskan asumsi ICP US$ 40 per barel


Rabu, 15 Juni 2016 / 14:24 WIB
Banggar putuskan asumsi ICP US$ 40 per barel


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR akhirnya memutuskan untuk mengubah asumsi harga rata-rata minyak dalam negeri atau Indonesia Crude Price (ICP) menjadi US% 40 per barel. 

Angka itu lebih tinggi dari usulan pemerintah dalam RAPBN-P 2016, dan lebih rendah dari usulan Komisi VII.

Dalam RAPBN-P 2016 pemerintah mengusulkan rata-rata ICP sebesar US$ 35 per barrel, sedangkan di komisi VII asumsi diubah menjadi US$ 45 per barel. 

Ketua Banggar Kahar Muzakir mengatakan, perubahan ICP ini dilakukan setelah mendengarkan paparan dari pemerintah dalam rapat Paniti Kerja RAPBN-P 2016.

Dalam penjelasannya pemerintah menilai angka ICP US$ 40 per barel sudah memeprhitungkan kemungkinan harga minyak dunia yang akan naik di periode Juli-Desember 2016. 

"Estimasi kami, rata-rata ICP Juli-Desember sebesar US$ 45 per barel," kata Plt Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nezara di Jakarta , Rabu (15/6).

Namun, meski perkiraan rata-rata ICP pada enam bulan ke depan sebesar US$ 45, itu hanya akan menutupi ICP pada periode Januari-Juni yang sebesar US$ 36 per barel. Sehingga, jika diambil rata-rata antara realisasi dan proyeksi tadi jatuh di angka sekitar US$ 40 per barel.

Namun demikian pemerintah belum bisa menyajikan dampak perubahan asumsi ICP ini terhadap postur anggaran dalam RAPBN-P. Dampak perubahan postur baru akan dibahas dalam rapat Panja lanjutan besaok, Kamis (16/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×