Reporter: TribunNews | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, membenarkan dirinya batal menjadi panelis dalam debat Pilpres 2019.
"Saya baca WA (WhatsApp) dari KPU (Komisi Pemilihan Umum). Infonya, saya tidak lagi menjadi tim (panelis)," ujar pria yang akrab disapa BW itu kepada Tribunnews.com, Senin (7/1).
Padahal, beberapa hari sebelumnya, BW sudah mendapatkan surat dari KPU yang menyatakan bahwa dia diundang masuk ke dalam tim panelis debat capres-cawapres. "Beberapa hari sebelumnya saya mendapatkan surat KPU yang menegaskan, saya sudah dipilih dan ditetapkan untuk menjadi tim guna mempersiapkan debat," katanya.
Ia pun tidak mempermasalahkan ihwal dirinya tidak lagi menjadi bagian dari tim panelis. BW hanya mengingatkan, intensitas kejahatan korupsi di Indonesia semakin masif.
"Biarlah yang terbaik untuk bangsa ini yang kelak akan terjadi. Semoga kemuliaan yang menjadi tujuan serta setiap keputusan dan kebijakan yang diambil didoakan hanya untuk kemaslahatan," ujar BW.
"Ada tidaknya di dalam tim, bukan soal, tapi ada fakta yang tak terbantahkan. Intensitas kejahatan korupsi masih menyandera dan kian kuat mencengkram bangsa ini," tegasnya.
BW menggariskan, meskipun tak terlibat jadi panelis. Ia akan tetap berkiprah dalam upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air. "Pada titik ini, ada banyak peluang untuk berkiprah dan terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi dimanapun saja," tandasnya.
Salah satu pendiri Indonesian Corruption Watch (ICW) ini berharap, siapapun yang terpilih jadi presiden dan wakil presiden kelak, akan tetap menjaga marwah bangsa Indonesia.
"Kita sudah 73 tahun merayakan kemerdekaan dan sudah punya 7 presiden. Semoga janji republik sesuai pembukaan konstitusi untuk menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tak kunjung datang dapat segera diwujudkan oleh Presiden yang akan dipilih rakyat di April tahun 2019 ini," harap BW.
"Semoga juga akal sehat dan kewarasan tetap menuntun bangsa itu. Jayalah nusa dan pertiwiku," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mencoret dua nama panelis debat. Mereka adalah mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo.
Pencoretan merupakan usulan kubu pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dengan begitu, jumlah panelis kini menjadi lima orang.
Mereka adalah pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, pengajar hukum tata negara dan hukum administrasi negara Bivitri Susanti, serta ahli hukum tata negara Margarito Kamis.
Sebagaimana diketahui, debat pertama capres-cawapres Pemilu 2019 akan digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, 17 Januari 2019.
Debat pertama ini akan mempertemukan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Debat tersebut akan mengangkat empat tema, yakni hukum, HAM, korupsi dan terorisme. (Ilham Rian Pratama)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Dicoret KPU Jadi Panelis Debat Pilpres, Mantan Pimpinan KPK: Saya Tetap Berantas Korupsi"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News