Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan menjajaki kerja sama vaksin virus corona (Covid-19) dengan Imperial College London.
Vaksin tersebut menggunakan platform Self Amplifyng RNA (saRNA). Dimana nantinya Indonesia akan masuk ikut serta dalam produksi. "Harga per dosis disampaikan adalah antara £5 sampai £10," ujar Plt Kepala Balitbangkes Slamet saat rapat dengan Komisi IX, Senin (31/8).
Baca Juga: Begini kesiapan INAF dan KAEF distribusikan vaksin corona
Slamet menerangkan bahwa nantinya pembelian akan melalui kerja sama dengan VacEquity Global Health. Vaksin tersebut diyakini akan tersedia dalam tahun depan. "Akses ketersediaan vaksin pada kuartal pertama tahun 2021," terang Slamet.
Pada pengembangan vaksin tersebut, Indonesia akan mendapatkan kesempatan alih teknologi. Selain vaksin tersebut, Slamet juga menerangkan sejumlah vaksin yang telah disiapkan Indonesia dalam jangka pendek.
Antara lain adalah vaksin kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac dimana telah masuk uji klinis tahap ketiga. Selain itu ada pula vaksin yang masih dalam tahap pembahasan kerja sama seperti dengan Rusia dan Turki.
Baca Juga: Situasi serius, mutasi virus corona yang lebih menular ditemukan di Indonesia
Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin secara mandiri yang disebut dengan Vaksin Merah Putih. Rencananya Vaksin Merah Putih baru dapat diproduksi pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News