Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam dan Bintan akan segera menghadapi persaingan baru dengan Singapura dan Malaysia yang akan mendirikan zona khusus pada bulan September mendatang.
Bagaimana perkembangan KEK Batam dan Bintan sejauh ini?
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan bahwa saat ini ada empat KEK di Batam dan Bintan yang sedang dalam tahap pengembangan.
“Keempat KEK tersebut telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 23 triliun dan menyerap lebih dari 11.000 tenaga kerja hingga Semester I/2024,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).
Baca Juga: Malaysia – Singapura Bakal Bangun Zona Khusus, KEK Batam dan Bintan Terancam?
Pertama, KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2017. KEK ini mulai beroperasi sejak Desember 2018 dengan fokus pada industri pengolahan bauksit dan logistik.
Kedua, KEK Batam Aero Technic yang terletak di Kota Batam, didirikan berdasarkan PP Nomor 67 Tahun 2021. KEK ini beroperasi sejak November 2022 dengan fokus pada industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) pesawat.
Ketiga, KEK Nongsa di Kota Batam, didirikan berdasarkan PP Nomor 68 Tahun 2021 dan mulai beroperasi pada November 2022. KEK ini fokus pada pengembangan teknologi informasi (IT) digital dan pariwisata.
Keempat, KEK Tanjung Sauh di Kota Batam, didirikan berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2024. KEK ini masih dalam tahap persiapan dan direncanakan fokus pada produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Sembilan Pemda Sudah Beri Insentif Pajak Hiburan, Ini Daftarnya
Selain itu, Susi menyebutkan bahwa sudah ada dua usulan KEK lainnya yang akan segera dibangun di KEK Batam dan Bintan dan telah disetujui oleh Dewan Nasional KEK.
Kedua KEK tersebut antara lain KEK Nipa dengan fokus pada pengolahan dan logistik, serta usulan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam (KPIB) untuk pengembangan sektor pariwisata dan kesehatan bertaraf internasional.
“Saat ini kedua usulan KEK tersebut sedang dalam proses penetapan melalui Peraturan Pemerintah,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News