kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahlil Sebut Akses Ekonomi RI Yang Dikuasai Kelompok Kurang Dari 1%


Senin, 20 Desember 2021 / 10:30 WIB
Bahlil Sebut Akses Ekonomi RI Yang Dikuasai Kelompok Kurang Dari 1%
ILUSTRASI. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BALI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, akses ekonomi di Indonesia dikuasai oleh kelompok yang jumlahnya tidak lebih dari 1%.

Hal itu dia sampaikan untuk menekankan pentingnya kolaborasi antara pengusaha besar dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Kenapa pentingnya kolaborasi? data kita 131 juta lapangan pekerjaan di Indonesia itu kontribusi terbesarnya itu UMKM, sebesar 120 juta. Dari total unit usaha kita 99,7% itu UMKM yang jumlahnya 64 juta menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Tetapi, akses ekonomi kita dikuasai oleh kelompok yang tidak lebih dari 1%,” tutur Bahlil dalam Prosesi penandatanganan komitmen kerja sama dalam program kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM di Bali, Sabtu (18/12).

Bahlil bilang, pemerintah menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun tentunya pertumbuhan tersebut harus berkualitas. Akan tetapi, kenyataannya akses ekonomi masih dikuasai sekelompok kecil pihak.

Baca Juga: Kementerian Investasi Berhasil Kawinkan 89 PMA/PMDN dengan 383 UMKM Senilai Rp 2,7 T

Syarat mencapai pertumbuhan ekonomi negara yang berkualitas, lanjut Bahlil harus menciptakan pemerataan pertumbuhan, termasuk UMKM di dalam harus mendapatkan dukungan. Oleh karena itu dia menekankan pentingnya kolaborasi.

“UMKM ini kalau tidak ditolong, kalau tidak dilakukan kolaborasi dengan pengusaha besar susah untuk naik kelas, kalau tidak diberikan kesempatan. Jangan kita mulai berpikir karena kualitas mereka belum mampu. Kewajiban kita untuk membina mereka,” tambah Bahlil.

Lebih lanjut, Dia menuturkan, jumlah pengusaha di Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara di Asia lain seperti Malaysia dan Singapura. Dengan demikian, Bahlil diberi amanat oleh Presiden Jokowi untuk menciptakan pengusaha baru terutama di daerah-daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×