kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bahas ratifikasi IE-CEPA di DPR, Mendag sampaikan manfaat kerja sama perdagangan


Senin, 22 Maret 2021 / 11:48 WIB
Bahas ratifikasi IE-CEPA di DPR, Mendag sampaikan manfaat kerja sama perdagangan
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan pembahasan ratifikasi persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan negara EFTA (IE-CEPA) dengan Komisi VI DPR RI.

Perjanjian dagang yang telah diselesaikan pada Desember 2018 lalu itu dinilai akan memberikan manfaat bagi perdagangan Indonesia. Tidak hanya perdagangan, IE-CEPA juga dinilai akan bermanfaat bagi masuknya investasi asing ke Indonesia.

"Negara-negara tersebut mempunyai pasar yang memiliki daya beli tinggi serta nilai penanaman modal yang besar," ujar Lutfi saat rapat dengan Komisi VI, Senin (22/3).

Baca Juga: Jokowi terbang ke Jawa Timur, Senin (22/3) pagi

Lutfi bilang perjanjian tersebut tak akan merugikan Indonesia karena hubungan dagang bersifat saling melengkapi atau komplementer. Kerja sama dengan EFTA disebut akan menjadi kerja sama pertama Indonesia di wilayah Eropa.

Sebagai informasi, EFTA merupakan asosiasi perdagangan yang terdiri dari 4 negara Eropa. Antara lain adalah Islandia, Norwegia, Swiss, dan Liechtenstein.

Ratifikasi IE-CEPA nantinya akan menjadi syarat dalam implementasi bagi IE-CEPA. Implementasi IE-CEPA akan memberikan manfaat bagi perdagangan Indonesia.

"Pasca diimplementasikan IE-CEPA diharapkan ekspor Indonesia ke negara-negara EFTA akan terus mengalami kenaikan secara signifikan," terang Lutfi.

Baca Juga: Bahas aturan main diskon, Mendag akan panggil pelaku e-commerce

Lutfi menjelaskan, pada saat memulai perundingan tahun 2011 lalu Indonesia mengalami defisit US$ 677 juta. Setelah penandatanganan perundingan IE-CEPA, Lutfi bilang memberikan dampak besar bagi perdagangan ke negara EFTA.

Meski belum diimplementasikan, pada tahun nilai ekspor Indonesia ke negara EFTA mencapai US$ 2,4 miliar naik 195,7% dibandingkan tahun 2019 US$ 829 juta pada tahun 2020. Indonesia juga berhasil mencatatkan surplus sebesar US$ 1,6 miliar.

Selanjutnya: Mendag merespons keputusan Komisi IV DPR menolak impor beras 1 juta ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×