kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bahas penyadapan, Menhan bertemu Menhan Australia


Kamis, 07 November 2013 / 11:15 WIB
Bahas penyadapan, Menhan bertemu Menhan Australia
ILUSTRASI. Promo Octo Clicks CIMB Niaga! Diskon Semua Produk Traveloka Hingga Rp35.000


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith pada Kamis malam ini (7/11).

Pertemuan kedua menteri pertahanan itu bertujuan untuk membicarakan masalah penyadapan yang diduga dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat (AS).

"Kamis malam nanti Menhan Australia akan datang dan konferensi persnya akan diatur pada Jumat pagi (8/11). Nanti media akan diberi kesempatan untuk bicara langsung dengan Menhan Australia, jadi kalian enak," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro.

Lebih lanjut, Purnomo mengatakan, jika nantinya memang terbukti ada tindakan penyadapan Australia terhadap seluruh instansi pemerintah, maka Pemerintah RI akan bertindak tegas.

“Kalau benar terjadi, kami akan keras, Tapi kita minta penjelasan dulu dari mereka (AS dan Australia). Kami sudah melakukan kontak dengan Kedutaan kedua negara itu, Lemsaneg juga sudah bekerja," imbuhnya.

Purnomo menambahkan, aksi spionase dan kontra spionase kerap terjadi di berbagai negara. Tetapi, dia memastikan sistem informasi dan data Kemhan sudah terlindungi.

Meski demikian, saat ini Kemhan masih mendalami apakah data dan informasi di istana negara telah diretas atau tidak oleh pihak asing.

Sebelumnya, berdasarkan kesaksian mantan kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Snowden, Kantor Kedutaan Besar AS dan Australia di Jakarta menjadi salah satu pos penyadapan di wilayah Asia dari dua negara tersebut.

Fasilitas penyadapan itu, antara lain, terdapat pula di Kedubes AS di Bangkok, Kuala Lumpur, dan Yangoon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×