kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.434   0,00   0,00%
  • IDX 7.866   64,61   0,83%
  • KOMPAS100 1.100   10,62   0,97%
  • LQ45 796   2,29   0,29%
  • ISSI 269   3,13   1,18%
  • IDX30 413   1,82   0,44%
  • IDXHIDIV20 479   2,10   0,44%
  • IDX80 121   0,46   0,38%
  • IDXV30 133   1,07   0,81%
  • IDXQ30 133   0,86   0,65%

AS dan Australia hancurkan kepercayaan Indonesia


Rabu, 06 November 2013 / 13:01 WIB
AS dan Australia hancurkan kepercayaan Indonesia
ILUSTRASI. Pegawai melayani wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Tiga, Jakarta,


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyampaikan rasa kecewa dan penyesalan atas dugaan penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Australia terhadap Indonesia. Hal itu berpotensi merusak kepercayaan Indonesia terhadap kedua negara.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Pangkalan TNI AU, Rabu (6/11). Menurut Julian, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa telah melaporkan hasil pemanggilan Duta Besar kedua negara kepada Presiden.

"Tadi pak Menlu sudah melaporkan kepada bapak presiden mengenai kabar dugaan aksi penyadapan oleh kedutaan besar ini," tutur Julan.

Kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam posisi menunggu sikap resmi dari pemerintah AS dan Australia terkait penyadapan terhadap pemerintah Indonesia. Namun, aksi penyadapan tersebut telah menghancurkan dan mencederai kepercayaan Indonesia kepada dua negara sekutu.

Kedutaan besar Australia tidak membantah atau membenarkan aksi penyadapan yang dilakukan terhadap Indonesia, saat Kementerian Luar Negeri memanggil dan meminta penjelasan.

Terkait penyadapan tersebut, pemerintah Indonesia telah menyampaikan protes keras kepada pemerintah AS dan Australia.

Julian bilang, SBY meminta negara-negara yang dimaksud tidak mengulangi perbuatannya seperti aksi-aksi penyadapan di masa mendatang. Sementara itu, pemerintah Indonesia juga memastikan bahwa akan memperbaiki sistem informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×