kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahan baku vaksin Covid-19 masih 23 juta dosis, pemberian vaksinasi diprioritaskan


Senin, 12 April 2021 / 17:11 WIB
Bahan baku vaksin Covid-19 masih 23 juta dosis, pemberian vaksinasi diprioritaskan
ILUSTRASI. Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan keterangan pers saat kedatangan vaksin Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (2/2).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

"Sisanya dari 23 juta tadi dikurangi 11 atau 7 juta itu akan diproduksi menjadi vaksin jadi di bulan Mei, ini untuk vaksin Sinovac tentunya. Untuk vaksin dari GAVI kita sudah mengupayakan supaya 10 juta itu bisa kita terima pada bulan Mei 2021 nanti," ujarnya.

Dengan jumlah stok vaksin yang ada, Nadia menegaskan bahwa program vaksinasi tidak akan ditunda pemberiannya atau dihentikan. Hanya saja akan dilakukan prioritas kepada kelompok lansia, guru dan tenaga pendidikan.

"Vaksinasi tidak akan dihentikan, artinya yang penting adalah bagi kita, disaat jumlah vaksinnya terbatas kita melakukan prioritasisasi kelompok mana yang paling rentan untuk mendapatkan prioritas utama. Jadi untuk itu, di bulan April ini karena kita tahu bahwa lansia kelompok rentan. Kriteria pelayanan publik diharapkan bersabar," imbuhnya.

Adapun April ini dijadwalkan Indonesia akan kembali kedatangan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang akan langsung diproduksi oleh Biofarma dalam waktu 2-3 minggu. "Bio Farma sedang perbesar kapasitas produksi. Maka setiap bulan akan ada jumlah vaksin yang akan kita berikan," kata Nadia.

Baca Juga: Gejala mirip, ini cara membedakan tanda-tanda Covid-19 dengan alergi

Di samping itu, Nadia menegaskan sebagai upaya pengamanan dan ketersediaan stok vaksin, Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri terus memastikan komitmen dari COVAX-GAVI dalam pemenuhan pengiriman vaksin ke Indonesia pada Mei mendatang.

Selain itu, pemerintah juga terus menjajaki vaksin-vaksin lainnya yang saat ini memang sudah selesai uji klinis tahap tiganya dan sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh WHO.

"Kemudian dinegosiasikan untuk potensi-potensi menutupi kekurangan vaksin yang mungkin bisa terjadi pada periode yang akan datang. Dipastikan bahwa vaksinasi tidak akan kita kurangi atau bahkan dihentikan. Pemerintah akan tetap mengupayakan ketersediaan vaksin ini sesuai dengan stok maupun buffer yang sudah kita rencanakan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×