kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,68   -21,05   -2.27%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahan bakar PLTD dari CPO masih jadi polemik


Senin, 10 Desember 2018 / 20:52 WIB
Bahan bakar PLTD dari CPO masih jadi polemik
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Reporter: Denita BR Matondang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan pemerintah agar bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menggunakan sawit mentah masih jadi polemik. Pasalnya, sejumlah instansi masih berdebat soal manfaat bagi pasar dan PLTD Indonesia.

Anggota Komisi VII Ramson Siagian mengatakan, CPO sebenarnya bisa menghemat devisa. Apalagi, bakar minyak solar PLN masih impor. Namun, ia mempertanyakan dampak CPO terhadap mesin PLTD.

“Boleh saja secara teori CPO bisa digunakan sebagai bahan bakar PLTD, tapi itu perlu ada pengalaman empiris. Apakah dengan menggunakan CPO tidak menyebabkan kerusakan pada PLTD milik PLN,” kata Ramson dalam rilisnya, Senin (10/12).

Peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Agus Kismanto mengakui memang tidak semua PLTD milik PLN bisa dikonversi bahan bakarnya ke CPO. Indonesia bisa menggantikan pabrik dengan membeli lisensi ke Jerman yang memiliki mesin khusus PLTD.

"Misalnya saja PLTD putaran rendah (rpm 750). PLTD itu sekarang memakai bahan bakar residu atau marine fuel oil. Agar bisa kompatibel dengan CPO perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pabrikannya," ujar Dia.

Di sisi lain, Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengatakan bahwa secara teknis PLTD milik PLN bisa menggunakan CPO sebagai bahan bakarnya. Bahkan, CPO bisa digunakan 100% sebagai bahan bakar.

“CPO perlu dilakukan preheating atau dipanasi terlebih dahulu sehingga mencapai  suhu tertentu. Jadi, pada dasarnya dimungkinkan menggunakan CPO untuk beberapa PLTD,” kata Fabby

Febby juga mengingatkan soal harga CPO yang tinggi. "Jika harga CPO dunia tinggi, produsen CPO tidak mau memasok ke PLN karena ekspor lebih menguntungkan.

Terkait ini, Agus Kismanto mengusulkan agar dana yang dikelola BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) bisa dimanfaatkan juga untuk mendukung program pemakaian minyak sawit untuk PLTD milik PLN. Sehingga PLN memiliki kepastian pasokan suplai minyak sawit dengan harga yang stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×