Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah bergabung ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
CEO Danantara Rosan P. Roeslani mengatakan bergabungnya ratusan BUMN ini sudah berlangsung sejak 21 Maret 2025.
“Sejak 21 Maret 2025 seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia,” ujarnya dalam acara Town Hall Danantara Indonesia, di Jakarta, Senin (28/4).
Menanggapi hal tersebut, Ekonom senior Indef, Didin S Damanhuri mempertanyakan konsekuensi hukum dengan 844 BUMN yang telah menjadi milik Danantara.
Ia juga mempertanyakan apakah aksi korporasi masing-masing BUMN akan tetap independen setelah berada dibawah Danantara.
"Apa resiko Investasi kalau terjadi kerugian, bahkan kegagalan, BUMN mana yang akan menanggung?," ujar Didin dalam keterangannya, Selasa (29/4).
Selain itu, Didin juga mempertanyakan apakah corporate social responsibility (CSR) dan fungsi sosial BUMN tetap berjalan atau tidak.
Baca Juga: Selain BUMN, Danantara Juga Bakal Kelola Aset Kompleks GBK
"Lebih kritis lagi, kalau terjadi seperti skandal 1MDB di Malaysia yang melibatkan ex PM Najib Razak (untuk kepentingan politik sang PM dan partainya). Ini karena Danantarapun kan langsung dibawah presiden. Apa resiko seperti itu dijamin tidak terjadi di Indonesia? Siapa yang bisa mengontrol dikala check and balance DPR tidak jalan?," ucap Didin.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 April 2025. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani turut serta dalam pertemuan tersebut mengungkapkan sejumlah hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
“Tadi kita makan siang dengan Presiden dan Presiden minta makan bareng tadi sama saya dan kawan-kawan. Jadi kami menemani makan siang Presiden,” ucap Muzani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4).
Muzani menambahkan, salah satu poin yang menjadi topik pembahasan adalah evaluasi menyeluruh terhadap direksi BUMN. Evaluasi ini menjadi bagian dari penilaian dan upaya untuk memastikan BUMN menjadi institusi yang kuat dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.
“Tadi diomongin sedikit memang tentang berapa kinerja badan usaha negara. Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh. Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya,” jelas Muzani.
Menurutnya, masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja penyelenggara di tubuh BUMN. Hal tersebut termasuk BUMN yang bergabung dalam Danantara agar mampu memberi kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi nasional.
“Di sisi lain yang diharapkan sama masyarakat dari kinerja para penyelenggara di badan usaha milik negara termasuk yang bergabung dalam Danantara bisa memberi andil yang besar bagi perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia. Terutama untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat Indonesia,” kata Muzani.
Baca Juga: Rosan Bakal Komunikasi dengan Antam, Soal Kepastian 4 IUP Tambang yang Dicabut
Selanjutnya: Terra Charge Perluas Infrastruktur SPKLU di Neo Soho Mall
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Denpasar Cerah, Tapi, 4 Daerah Ini akan Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
