Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
Untuk diketahui, reforma agraria merupakan program strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Program ini memiliki peran penting dalam upaya pemerataan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, serta penyelesaian konflik agraria, untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana menjelaskan bahwa Reforma Agraria telah berhasil memberi dampak positif bagi masyarakat, sehingga program ini diharapkan dapat terus berjalan.
Baca Juga: Bank tanah ditargetkan terbentuk akhir tahun 2021
Sejumlah dampak positif yang dirasakan masyarakat mulai dari mendapat kepastian hukum, konflik terselesaikan, hingga mendapatkan akses yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun, evaluasi tentu tetap harus dilakukan agar program Reforma Agraria ini bisa berkelanjutan.
Adapun, dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada Kementerian ATR/BPN tahun 2020-2024, Kementerian ATR/BPN melaporkan sudah banyak capaian yang dilakukan terkait Reforma Agraria.
Beberapa di antaranya ialah terselesaikannya 24 konflik pertanahan yang termasuk dalam Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA), telah diserahkannya 2,2 juta hektare tanah atau kepada masyarakat melalui Redistribusi Tanah hasil penyelesaian konflik, tanah telantar atau tanah negara lainnya.
Baca Juga: Bank Tanah Punya Modal Lahan 25.00 Hektar
Selain itu, telah dilaksanakan pula pemberdayaan ekonomi kepada 368.000 kepala keluarga yang menjadi subjek Reforma Agraria, baik itu pemberian modal ataupun pendampingan. Angka-angka tersebut menunjukkan sejumlah capaian terkait Reforma Agraria berhasil melampaui target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News