kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Badan riset pengembangan green car bakal dibentuk


Rabu, 19 September 2012 / 22:30 WIB
Badan riset pengembangan green car bakal dibentuk
ILUSTRASI. Secangkir kopi yang mengandung kafein. Apa yang akan terjadi saat anda mengurangi minuman berkafein ini?


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah berencana membentuk suatu badan riset pengembangan mobil ramah lingkungan atau green car. Rencananya, badan ini sudah terbentuk pada tahun 2012.

"Perlu ada badan yang mengawal dari sisi riset pengembangan termasuk inovasi di dalamnya. Badan tersendiri yang membidangi otomotif," kata Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, Rabu (19/9).

Pemerintah beralasan sejauh ini pengembangan mobil ramah lingkungan dilakukan secara sendiri-sendiri. Sebut saja seperti sejumlah Perguruan Tinggi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolgi, dan lain-lain.

M Nuh khawatir jika hal ini masih berjalan terus menerus, nantinya pengembangan riset mobil ramah lingkungan akan jalan di tempat. "Teknologi itu punya life cycle, kalau tidak ada yang melakukan riset nantinya akan mati. Padahal ini sifatnya terus menerus," jelasnya.

Oleh karena itu, nantinya badan ini akan melibatkan dari Perguruan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi, BPPT, LIPI dan swasta. Rencananya dalam kurun waktu dua bulan ke depan, landasan hukum pembentukan badan riset ini bakal segera terbit. "Artinya nanti pada tahun 2013 sudah ada prototipe yang dihasilkan," jelasnya.

Selanjutnya, untuk lebih mendorong industri mobil ramah lingkungan khusus mobil hybrid, Pemerintah pun sudah merancang sejumlah insentif yang akan diberikan. "Draft Keputusan Presiden menyangkut pemberian ini sudah selesai dan saat ini sudah ada di Menteri Keuangan tinggal dikeluarkan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Pemberian insentif ini untuk memicu perusahaan otomotif untuk memproduksi mobil hybrid. Pasalnya peminat mobil ini jauh lebih sedikit ketimbang mobil non hybrid lantaran selisih harga jual yang terlalu jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×