Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara terkait harga bawang merah yang terbilang mahal.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, setiap daerah sudah melaporkan daerah mana yang kelebihan pasokan dan daerah mana saja yang kekurangan pasokan bawang merah.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah akan melakukan intervensi dengan fasilitasi distribusi dari daerah surplus ke daerah kekurangan. Karena daerah sentra butuh waktu lagi untuk memproduksi bawang merah.
Baca Juga: Harga Pangan Masih Saja Tinggi Setelah Lebaran
Adapun, sentra produksi bawang merah di antaranya Jawa tengah, Jawa Timur, Nganjuk, Bima, dan Enrekang.
"Jadi bawang merah itu dalam 30 hari, 40 hari ke depan kondisinya akan baik," ujar Arief di Istana Kepresidenan, Rabu (24/4).
Arief menyebut, salah satu sebab kenaikan harga bawang merah karena 7.500 hektare lahan di wilayah Pantura sampai dengan Demak dan Nganjuk terdampak banjir. Sehingga ada pengurangan proyeksi panen yang menyebabkan meningkatnya harga.
Baca Juga: Waspada, Kenaikan Harga Bawang Merah, Bawang Putih, Ayam dan Gula Bisa Picu Inflasi
Berdasarkan catatan Bapanas, harga bawang merah di tingkat petani sempat mencapai Rp 30.000 per kilogram (Kg) - Rp 35.000 per kg, harga di pasar induk berkisar Rp 45.000 - Rp 50.000 per kg. Kemudian harga di pasar turunan sekitar Rp 80.000 per kg.
"(Harga normal) Bawang merah itu kan sekitar Rp 30.000 per kg, Rp 35.000 per kg, Rp 40.000 per kg tergantung daerahnya dan kualitas," ucap Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News