CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Badan Pangan Luncurkan Gerakan Pangan Murah di 342 Titik Seluruh Indonesia


Senin, 26 Juni 2023 / 10:42 WIB
Badan Pangan Luncurkan Gerakan Pangan Murah di 342 Titik Seluruh Indonesia
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional meluncurkan program Gerakan Pangan Murah di 342 titik di 301 kabupaten/ kota seluruh Indonesia.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 342 titik di 301 kabupaten/ kota seluruh Indonesia pada hari ini, Senin (26/6). 

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan tujuan dari program GPM ini agar dapat menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen. Sehingga, tingkat inflasi dapat terjaga. 

"Launching GPM ini menjadi aksi nyata peran kita semua dalam menjaga inflasi pangan termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pangan mulai dari petani dan peternak," kata Arief dalam peluncuran GPM, di Jakarta Pusat, Senin (26/6). 

Baca Juga: Apa Saja Komoditas Pangan yang Mengalami Kenaikan Harga? Ini Pantauan Kemendag

Arief menyebutkan pada bulan Mei 2023, inflasi dalam negeri terjaga di level 4% year on year (YoY). Menurutnya hal ini turut disumbang lantaran harga pangan di tingkat konsumen terpantau stabil. 

Arief mengatakan terjaganya tingkat inflasi juga karena dukungan semua pihak dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan stakeholder dari hulu hingga hilir utamanya di bidang pangan. 

Namun menurutnya ke depan tantangan pangan semakin berat karena ada perubahan iklim el-nino yang diprediksi akan berdampak pada penurunan produksi pangan dan adanya dampak konflik geopolitik global yang menyebabkan harga pangan dunia terfluktuasi. 

"Untuk itu, Badan Pangan hadir bersama dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait untuk mengurai masalah pangan karena pangan merupakan urusan kita semua," ungkap Arief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×