kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Badan Geologi Lakukan Kajian Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo


Senin, 24 Januari 2022 / 18:22 WIB
Badan Geologi Lakukan Kajian Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo
ILUSTRASI. Badan Geologi Lakukan Kajian Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kajian untuk memastikan potensi logam tanah jarang di area Lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengungkapkan, survei awal sebenarnya sudah dilakukan pada tahun 2020 lalu.

Kemudian pada tahun 2021, Badan Geologi bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM juga telah melakukan kerjasama untuk survei lanjutan.

Baca Juga: Keluarga Bakrie dipanggil Satgas BLBI untuk melunasi utang, apa saja utangnya?

"Sebenarnya selain logam tanah jarang juga ada logam lain termasuk logam critical raw material ini yang mestinya jumlahnya lebih besar dari logam tanah jarang yang di Lapindo ini ya," ujar Eko dalam Konferensi Pers Virtual, baru-baru ini.

Kendati demikian, Eko belum bisa merinci besaran potensi dari logam tanah jarang dan raw critical material. Ia memastikan, masih perlu integrasi hasil penelitian oleh Badan Geologi dan Balitbang ESDM untuk bisa mengeluarkan hasil rekomendasi lebih lanjut.

Kontan mencatat, pada identifikasi awal tahun 2021 lalu, diketahui  terdapat 28 lokasi yang sudah teridentifikasi memiliki potensi LTJ.

Baca Juga: Pemerintah masih butuh Rp 1,5 triliun untuk selesaikan ganti rugi lumpur Lapindo

Pulau Sumatra menjadi lokasi dengan potensi LTJ terbanyak dengan 16 titik, Disusul, Kalimantan dengan 7 titik, Sulawesi terdapat 3 dan terakhir Jawa dengan 2 titik potensi.

Asal tahu saja, pengembangan LTJ memiliki nilai strategis salah satunya dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×