Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can
JAKARTA.Terdakwa Abu Bakar Ba'asyir didakwa tujuh pasal berlapis. Pendiri Jemaah Anshorut Tauhid (JAT) ini didakwa ini melanggar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baasyir didakwa dengan pasal berlapis yakni Pasal 14 jo Pasal 9, Pasal 14 jo Pasal 7, Pasal 14 jo Pasal 11 terkait dengan perencanaan penggerakan, pasal 15 jo Pasal 9 tentang Pemufakatan jahat, Pasal 15 jo Pasal 7,Pasal 15 jo Pasal 11, Pasal 13 a Undang-Undang tentang Ppemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Ba'asyir juga didakwa terlibat kegiatan pelatihan militer kelompok teroris di Pegunungan Jalin Jantho Aceh Besar. Selain itu, pengasuh Pondok Pesantren Ngruki, Solo, Jawa Tengah, itu juga didakwa terlibat perampokan Bank CIMB Niaga di Medan.
Ia juga didakwa telah merencanakan dan menggerakan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Baasyir juga terkait melakukan perencanaan menggerakan orang lain untk mengumpulkan dana, baik secara pribadi maupun dia dalam konteks dia selaku amir JAT.
Persidangan Ba'asyir dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Herri Iswantoro yang juga merupakan Kepala PN Jakarta Selatan. Sidang dipenuhi oleh para pendukung Ba'asyir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News