kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Awas, banjir rob diperkirakan mulai terjadi hari ini hingga 21 Juni


Jumat, 19 Juni 2020 / 10:06 WIB
Awas, banjir rob diperkirakan mulai terjadi hari ini hingga 21 Juni
ILUSTRASI. Pengendara motor menata barang bawaannya di atas motor yang mogok akibat banjir rob di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Banjir di kawasan tersebut diduga akibat adanya tanggul yang jebol saat naiknya permukaan air laut di


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Banjir di kawasan pesisir akibat air laut / banjir rob diperkirakan akan kembali terjadi di sejumlah daerah. Banjir rob terutama terjadi di wilayah pesisir pulau Jawa dengan elevasi yang rendah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan banjir pesisir / banjir rob akan kembali terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Potensi banjir robĀ  diperkirakan akan berlangsung tanggal 19 hingga 21 Juni mendatang.

Potensi banjir rob diperkirakan akan terjadi di daerah Pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga pantai utara Jawa Timur. Pada awal Juni lalu terjadi banjir rob di wilayah Pesisir Utara Jawa, Pesisir Selatan Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Baca juga: Inilah buah-buahan yang bisa turunkan kolesterol dalam tubuh

Dalam keterangan tertulis, Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal menjelaskan, potensi banjir rob karena sejumlah faktor, yakni :

  1. Kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan baru (spring tide) pada tanggal 21 Juni mendatang.
  2. Potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa dan lebih dari 4,0 meter di Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa hingga Sumba yang dibangkitkan oleh embusan angin Timuran (musim kemarau) yang kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot (46 Km/Jam) sehingga ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut.
  3. Potensi hujan yang diperkirakan dapat terjadi dalam 3 hari ke depan di beberapa lokasi di sekitar Jakarta, Cilacap serta umumnya wilayah Pesisir Selatan dapat menambah tinggi dan lama berlangsungnya genangan rob.

Baca juga: Berapa harga iPad Pro 2020, simak daftarnya berikut ini

Saat ini, pemantauan satelit Altimetri untuk tinggi muka air laut di Perairan Indonesia umumnya bernilai positif yaitu berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level, MSL).

"Masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana Rob dan gelombang tinggi terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti Pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga pantura Jawa Timur," ujar Herizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×