Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
JAKARTA. Memasuki musim hujan yang telah tiba, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan potensi banjir lahar dari Merapi. Pemodelan lahar yang dilakukan menunjukkan wilayah yang berpotensi terkena limpasan lahar terbanyak adalah daerah alur Kali Putih di Magelang, Jawa Tengah.
Selain itu, potensi limpasan lahar juga diperkirakan terjadi di alur Kali Pabelan yang menjadi tempat pertemuan aliran lahar dari Kali Apu, Kali Trising, dan Kali Senowo.
"Model aliran lahar di Kali Gendol menunjukkan bahwa tidak mengancam secara langsung Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan," kata Kepala Pusat Informasi, Data, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (2/12).
"Sebelumnya, geolog UGM sempat memberikan pendapat bahwa lahar dingin akan menerjang kawasan Candi Prambanan. Tapi, dengan modeling beresolusi 13 cm ternyata Prambanan masih aman," lanjutnya.
Menurut Sutopo, pemodelan itu merupakan salah satu hasil dari program "RAHASIA MERAPI" yaitu kependekan dari Risk Analysis, Hazard Assessment, Information Based on Warning System and Communities Awereness of Merapi. BNPB bekerjasama dengan BPPTK Badan Geologi dan UGM melaksanakan program yang bertujuan untuk pengurangan risiko bencana pascaerupsi 2010.
Erupsi Gunung Merapi mengeluarkan material vulkanik 130 juta m3 tersebar sektor tenggara, selatan, dan barat dalam bentuk endapan piroklastik. Saat ini diperkirakan material lahar dingin masih sekitar lebih 80 juta m3 di atas Merapi.
Hujan berintensitas lebih 20 mm selama dua jam menerus akan memicu terjadi aliran lahar. Potensi banjir lahar dingin terjadi di Kali Woro, Kali Gendol/Kali Opak, Kali Kuning, Kali Boyong/Kali Code, Kali Krasak, Kali Putih, dan Kali Pabelan yang merupakan gabungan Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu di atasnya. (Ahmad Arif/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News