kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.489   154,00   0,93%
  • IDX 6.789   22,70   0,34%
  • KOMPAS100 980   1,85   0,19%
  • LQ45 761   -0,97   -0,13%
  • ISSI 216   0,90   0,42%
  • IDX30 395   -0,04   -0,01%
  • IDXHIDIV20 473   1,15   0,24%
  • IDX80 111   -0,12   -0,11%
  • IDXV30 115   -0,74   -0,64%
  • IDXQ30 130   0,24   0,19%

Autodesk Laporkan Pengguna Software Bajakan


Senin, 28 Juni 2010 / 15:55 WIB
Autodesk Laporkan Pengguna Software Bajakan


Reporter: Yudho Winarto |

Jakarta. Perusahaan software asal Amerika Serikat, Autodesk Inc, telah melaporkan 5 perusahaan ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia karena menyalahgunaan lisensi produk-produknya. Kelima perusahaan itu berasal dari industri construction, engineering, dan arsitek yang berada di beberapa wilayah DKI Jakarta.

Menurut Turia Fitriano Helmy, Licence Compliance Manajer Autodesk Indonesia, kelima perusahaan tersebut dilaporkan oleh kuasa hukum Autodesk lantaran setelah mendapat edukasi dan peringatan, tidak memberikan respons positif. “Kami sudah melakukan pendekatan persuasif kepada yang bersangkutan. Tapi mereka merasa dirinya paling benar. Akhirnya kami minta kuasa hukum melaporkan mereka kepada Mabes Polri,” katanya, Senin, (28/6).

Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan pelanggaran berupa penggunaan software Autodesk yang tidak berlisensi dan digunakan untuk kepentingan komersial.

Turia menjelaskan, berdasarkan hasil temuan di lapangan, sekitar 70% produk-produk software Autodesk disalahgunakan. Perusahaan-perusahaan yang banyak menyalahgunakan produk-produk software Autodesk adalah perusahaan arsitektur, manufaktur, minyak dan gas, serta hiburan/rumah produksi.

Dari 70% tersebut, produk dengan merek AutoCAD adalah yang paling banyak dibajak. Produk kedua yang banyak dibajak, adalah Autodesk 3D Max dan Autodesk MAYA, yang dimanfaatkan oleh industri media dan hiburan seperti animasi.

Menurut Turia, konsumen perusahaan sering melakukan tindakan under-license. Artinya mereka banyak melakukan duplikasi terhadap software-software Autodesk. Autodesk bisa mengetahui tindakan illegal ini melalui aktivasi yang bersifat online. Hal ini bisa diketaui lewat serial number yang diminta dalam setiap proses aktivasi suatu software. Software bajakan biasanya mempunyai serial number yang berurutan atau nomor cantik, seperti 1234567. Sedangkan software asli tidak pernah berurutan (acak). “Serial number tidak bisa diakali. Karena serial number kami selalu random dan tidak ada nomor cantik,” terangnya.

Sebagai informasi, harga jual software-sofware Autodesk bervariasi, mulai US$2.000-5.000 (sekitar Rp 18 juta-45 juta). Autodesk juga mempunyai produk AutoCAD 2D (tipe light) yang dijual dengan harga US$1.500 (Rp 13 juta).

“Soal kerugian yang diderita kami perlu hitung dahulu. Tapi pernah ada kasus satu perusahaan melakukan under license sebanyak 60 produk AutoCAD. Padahal dia hanya mepunyai 2 lisensi. Saat itu kami memperkirakan ada kerugian sekitar US$3.000 plisensi,” ucap Turia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×