kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia, Prancis, dan Arab Saudi Ikut Kucurkan Dana untuk Pandemic Fund


Minggu, 13 November 2022 / 06:00 WIB
Australia, Prancis, dan Arab Saudi Ikut Kucurkan Dana untuk Pandemic Fund


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kelompok 20 negara ekonomi terbesar di dunia (G20) telah berkomitmen untuk membentuk gugus tugas pengumpulan dana pandemi (pandemic fund).

Berbagai negara sudah menyatakan komitmennya untuk memasok dana dalam pandemic fund. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, yang terbaru ada tiga negara anggota G20 yang baru saja menyuntikkan dana.

"Malam ini saya mendengar ada Australia, Prancis, dan Arab Saudi yang akan memberi kontribusi," terang Sri Mulyani dalam konferensi pers kedua pertemuan para menteri kesehatan dan menteri keuangan negara G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11).

Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia Hasilkan US$ 1,4 Miliar Dana Cadangan untuk Hadapi Pandemi

Selain negara-negara tersebut, yang sudah berkomitmen untuk menyumbang dana pandemic fund antara lain Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Uni Emirat Arab, Spanyol, Afrika Selatan, India, Singapura, Norwegia, serta Selandia Baru.

Sri Mulyani menyebut setidaknya ada 20 negara yang menyumbang dana. Ia juga menekankan, negara yang berpartisipasi tak hanya terbatas pada negara anggota G20.

Tak ketinggalan, Indonesia turut masuk ke jajaran 20 negara tersebut. Indonesia telah menyumbang dana sekitar US$ 50 juta. Sayangnya, untuk negara lain, Sri Mulyani belum bisa mengungkapkan berapa sumbangan dana dari masing-masing negara.

Selain sejumlah negara, ada tiga filantropis yang turut berpartisipasi, yaitu Bill Gates and Melinda Foundation, Rockefeller, serta Wellcome Trust. Dari perhitungannya, setidaknya dana yang dikumpulkan bisa lebih dari jumlah yang terkumpul per 8 September 2022, atau lebih dari US$ 1,4 miliar.

Pandemic fund dibentuk setelah berkaca dari rangkaian pandemi yang pernah terjadi di dunia. Pandemi ini tidak hanya merugikan dari sisi sosial dan kesehatan, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi.

Dari situ, negara-negara G20 berkomitmen untuk merespons dan menyiapkan diri dengan lebih baik untuk ancaman pandemi yang menghantui di waktu mendatang.

Baca Juga: G20 Finance Chiefs Urged to Focus on Global Recovery Goals

Meski sudah berhasil mengumpulkan dana, gugus tugas masih memiliki pekerjaan rumah untuk menutup kesenjangan dana untuk pembiayaan pandemi yang nominalnya diperkirakan mencapai US$ 10,5 miliar.

Dirinya berharap, banyak negara-negara lain yang akan bergabung dalam pendanaan ini. Terlebih, dana yang dikumpulkan bisa membantu negara-negara miskin maupun berkembang yang selama ini tertatih dalam menghadapi pandemi. 

"Ini bagus dan kami ingin terus lanjut meminta kontribusi dari negara-negara di dunia, tidak cuma terbatas di negara-negara G20. Kesenjangan ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×