kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.258   105,78   1,30%
  • KOMPAS100 1.147   17,39   1,54%
  • LQ45 823   17,14   2,13%
  • ISSI 292   3,96   1,37%
  • IDX30 432   9,50   2,25%
  • IDXHIDIV20 491   9,72   2,02%
  • IDX80 128   2,49   1,99%
  • IDXV30 137   2,66   1,98%
  • IDXQ30 137   2,92   2,17%

Atur harga vaksin gotong royong, pemerintah akan terbitkan permenkes


Selasa, 04 Mei 2021 / 06:20 WIB
Atur harga vaksin gotong royong, pemerintah akan terbitkan permenkes


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menindaklanjuti mengenai vaksinasi gotong royong. Khusus terkait harga, pemerintah akan mengatur harga vaksin gotong royong ini melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

"Kementerian Kesehatan akan menerbitkan Permenkes terkait harga vaksin gotong royong," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin (3/5).

Lebih lanjut, Airlangga pun menjelaskan bahwa vaksin gotong royong ini akan diprioritaskan berdasarkan zonasi prioritas juga pada perusahaan-perusahaan yang sudah mendaftarkan diri ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Sementara, industri yang diutamakan adalah sektor padat karya.

Tak hanya itu, Airlangga juga mengatakan vaksin gotong royong ini bisa diberikan pada pekerja yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan KITAP (Kartu Izin Tinggal Tetap).

Baca Juga: Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat

"Pekerja yang memiliki KITAS ataupun KITAP itu juga bisa menggunakan mekanisme dari vaksin gotong royong," ujar Airlangga.

Adapun, Airlangga juga mengatakan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong ini adalah Sinopharm dan CanSino, dimana untuk vaksin Sinopharm terdapat 7 juta dosis yang sudah dikomitmenkan untuk masuk dan ada opsi sekitar 7,5 juta yang sudah bidding dan ditargetkan sampai Juli mendatang.

Sementara terdapat 5 juta vaksin CanSino yang masih dalam proses.

Selanjutnya: Krisis Covid-19 di India menyebar, sistem kesehatan Nepal kewalahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×