Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemprov DKI Jakarta akan meluncurkan bus sedang baru yang dinamakan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) di dua rute, Rabu (5/2) ini.
BKTB ini akan beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 23.00 WIB. Dengan kapasitas angkut satu unit BKTB sebanyak 35 orang dan 30 unit yang dioperasikan, maka potensi penumpang bisa mencapai 1.050 penumpang dalam sekali perjalanan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan bus sedang baru yang beroperasi sebagai transportasi massal alternatif bagi warga Jakarta ini akan masuk ke dalam perumahan-perumahan yang ada dikawasan dua rute tersebut.
“Kemungkinan yang meresmikan Pak Gubernur (Jokowi) atau pak Wagub besok di Water Boom PIK, kami sengaja dekatkan ke permukiman elit agar mereka meninggalkan mobil Alphard dan naik bus BKTB ini,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (4/2).
Dijelaskan Pristono, BKTB bertarif Rp 6.000, namun bagi penumpang yang naik BKTB dari halte Transjakarta hanya membayar tariff Transjakarta Rp 3.500. Sedangkan penumpang yang naik dari halte bus biasa bisa pindah ke Transjakarta tanpa membeli tiket lagi.
Waktu operasional BKTB disamakan dengan waktu operasional bus Transjakarta. Karena BKTB terintegrasi dengan empat koridor bus Transjakarta. Yakni koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor 12 (Pluit-Tanjung Priok) untuk rute Pluit-Monas serta Koridor I dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit).
“Kita targetkan penumpang optimal saja, artinya tidak akan bisa langsung, pasti bertahap, seperti Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) juga awalnya sepi penumpang, namun sekarang sudah cukup penuh,” ujarnya.
Untuk mencegah protes dari pengusaha angkutan umum lain, sebelum mengoperasikan BKTB ini, Pristono mengaku telah melakukan sosialisasi program restrukturisasi trayek angkutan umum sejak Maret 2013. Dari hasil kajian restrukturisasi trayek telah dilaksanakan pada tanggal (16-19/12/2013) terhadap seluruh operator angkutan umum.
Sosialisasi terhadap operator eksisting sepanjang kedua rute tersebut telah dilakukan pada Selasa, (28/1) lalu. Hasilnya, sebagian operator mendukung operasional kedua rute BKTB, dan sebagian lainnya menolak karena dianggap akan mempengaruhi pendapatan harian operator. (Warta Kota)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News