CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Atasi pengangguran dengan "Indonesia Bekerja"


Kamis, 12 Juni 2014 / 09:24 WIB
Atasi pengangguran dengan
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/8/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Calon pasangan presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mempunyai agenda prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan. Mengenai pelatihan sumber daya manusia, pasangan ini membuat program bernama Indonesia Kerja.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK yang juga Ekonom Megawati Institute, Imam Sugema mengatakan, Indonesia Kerja bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja. Bentuk riilnya adalah penciptaan techno park.

Techno park adalah kesatuan dari tiga komponen yaitu lembaga pendidikan dan pelatihan, lembaga riset, dan pusat pengembangan bisnis. Techno park sejenis pusat pelatihan, namun cakupannya lebih luas. Rencananya setiap provinsi minimal memiliki satu techno park, sehingga bisa memberikan pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) di masing-masing wilayahnya.

Berbeda dengan balai latihan kerja yang sudah ada di berbagai daerah, techno park akan menyasar masyarakat yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari sekolah menengah kejuruan (SMK), diploma tiga (D3) hingga sarjana. Bahkan, yang sudah bekerja namun ingin mengasah keahliannya bisa bergabung dalam techno park.
Fokus pelatihan ataupun riset satu wilayah dibanding wilayah lainnya akan berbeda. "Sangat tergantung karakteristik wilayah bersangkutan," ujar Imam.

Misalnya, Jawa Barat bagian utara adalah lumbung pangan nasional sehingga yang akan dikembangkan adalah mengenai pertanian. Sedangkan wilayah Kalimantan lebih cocok berbicara mengenai perkebunan dan pertambangan.

Jokowi-JK berharap dengan adanya techno park, sumber daya manusia yang dicetak bisa berkualitas dan dapat diterima bekerja ataupun membuka usaha sendiri. Tak lupa pula, manusia yang dicetak adalah pekerja yang mempunyai daya saing.

Selain itu, Jokowi-JK juga akan memperluas penyediaan lapangan kerja dengan pembukaan lahan pertanian seluas 9 juta hektar. Bagi para petani yang sempit lahannya di Jawa, pemerintah siapkan lahan yang luas di Kalimantan. Lahan baru diyakini bisa memberi pekerjaan bagi bagi 3 juta–4,5 juta keluarga.

Juru Bicara pasangan Jokowi-JK Sarifuddin Sudding, bilang, pemerintahan mendatang akan menghadapi masalah pengangguran yang lebih berat. Soalnya, dengan perlambatan ekonomi saat ini, bisa jadi tingkat pengangguran naik.

Karena mengkhawatirkan, Jokowi-JK juga akan menggali potensi-potensi kekayaan secara maksimal. "Roda perekonomian mikro akan lebih digerakkan," tutur Sudding.

Usaha Kecil Menengah (UKM) akan diperhatikan dan diperluas. Salah satunya pada industri tekstil, yang bisa menyerap banyak pekerja. Penciptaan UKM tentu akan membuka lapangan kerja yang kondusif bagi masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×