Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polemik kelangkaan beras menyebabkan bahan pokok tersebut mengalami lonjakan harga. Untuk mengatasi kelangkaan tersebut pemerintah segera mempercepat impor beras.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, tahun ini pemerintah berencana melakukan impor beras 2 juta ton. Dalam waktu dekat akan datang 500 ribu ton beras yang masuk ke Indonesia.
“Impor tahun ini yang sudah diputuskan 2 juta ton. Yang sudah komitmen mau masuk 500 ribu ton, dan 1,5 juta ton lagi diharapkan untuk segera terealisasi,” tutur Airlangga kepada awak media, Senin (26/2).
Ia menyebut, negara asal impor beras tersebut di antaranya dari Vietnam, Thailand, Kamboja, dan lainnya.
Baca Juga: Tinjau Operasi Pasar di Manado, Wamendag Pastikan Ketersediaan Beras Harga Terjangkau
Adapun Airlangga menyampaikan, impor beras merupakan solusi yang cepat untuk mengatasi kelangkaan beras dan juga kenaikan harga beras yang melonjak tajam.
“Terlihat dari produksi Januari, Februari, Maret dibanding tahun lalu lebih rendah dan dibandingkan demand juga berkurang 1 juta ton, sehingga tentu percepatan impor jadi salah satu solusi,” ungkapnya.
Adapun dalam kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengungkapkan, Indonesia akan menambah jumlah impor beras sebanyak 1,6 juta ton di tahun ini. Dengan tambahan itu maka total beras yang diambil lewat pengadaan luar negeri sebanyak 3,6 juta ton sepanjang tahun ini.
“Impor tahun lalu ada 3,8 juta ton beras impor nah tahun ini 2 juta ton beras dan tambah 1,6 juta ton sehingga hampir 3,6 juta ton beras diimpor,” ujar Mendag Zulhas di Jakarta, Senin (26/2).
Menurut dia pengadaan importasi beras itu dilakukan lantaran produksi beras lokal kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga mau tak mau untuk mengisi stok harus dilakukan importasi.
Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Bapanas Suruh Bulog Lakukan Tiga Hal Ini
Lebih lanjut Zulhas menyebutkan, dari total rencana beras impor 3,6 juta ton beras tersebut, ada sebanyak 500.000 ton beras yang sedang di dalam perjalanan dan akan dibongkar jika sudah sampai di Tanah Air. Sementara stok cadangan Bulog yang ada di gudang mencapai 1,4 juta ton.
Dengan demikian, menurut dia, jumlah ketersediaan beras di Tanah Air dalam keadaan aman. “Jadi berasnya banyak, harganya juga tidak naik tapi yang beras pemerintah (SPHP),” kata Zulhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News