Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAkARTA. Pemerintah berencana menambah pasokan impor beras dari China sebesar 1 juta ton di tahun ini.
Kepala Badan Pangan (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan rencana kontrak dengan China akan di tinjau ulang setelah pihaknya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membahas hasil kunjungan keduanya ke China.
"Nanti akan di follow up, ini tapi kan saya belum ketemu," jelas Arief pada jumpa pers di jumpai di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (20/10) malam.
Menurutnya, selama beras dari China tersebut memenuhi standar tidak menutup kemungkinan Pemerintah akan melakukan importasi dari China.
Arief menegaskan impor diperlukan dalam rangka menjaga cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1 juta ton di akhir tahun.
Baca Juga: Bulog Sebut 500.000 Ton Beras Impor Tambahan Bakal Masuk pada Pertengahan Desember
"Pokoknya dari manapun (sumber impor) sekarang sepanjang memenuhi product specktification dan harganya masuk akan dikerjakan," jelas Arief.
Meski begitu, Arief tidak menjelaskan detil rencana impor 1 juta dari China ini apakah masuk dalam penugasan tambahan yang diberikan kepada Bulog sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan rencana impor beras 1 juta ton dari China akan segera masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikannya saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Beijing, China untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation pada Selasa (18/10).
"Rencana beras yang satu juta dari Tiongkok mudah-mudahan dalam waktu dekat sampai ke Tanah Air," ujar Zulhas dalam keterangannya, Rabu (18/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News