Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan pemerintah untuk membentuk Badan Penyangga Logistik Bahan Pokok untuk menjamin ketersediaan bahan pokok alias bapok termasuk minyak goreng di tengah fluktuasi harga global.
Wakil Kepala Bidang Logistik dan Rantai Pasok Kadin Irwandy MA Rajabasa mengatakan, kurangnya peran pemerintah terkait dengan pengamanan ketersediaan bapok dalam negeri menimbulkan penyelewengan produksi harga distribusi minyak goreng di tengah masyarakat. Akibatnya, harga minyak goreng tertahan dengan harga tinggi walaupun sudah mencoba bongkar pasang beberapa kebijakan pemerintah.
“Oleh karena itu perlu menurut kami pembentukan badan penyangga yang nantinya memiliki tugas dan fungsi untuk menghimpun bapok dari masyarakat yang belakangan dialihkan sebagai cadangan bapok pemerintah,” tutur Irwandy dalam webinar 'Dampak Konflik Geopolitik terhadap Komoditi CPO', Rabu (13/4)
Irwandy menilai, penyebab kenaikan harga minyak goreng di pasar yaitu karena ada dugaan kebocoran dalam sistem DMO minyak goreng antara distributor besar, subdistributor hingga agen.
Baca Juga: Ekonom Celios Proyeksikan Inflasi Sepanjang 2022 Sebesar 5%
Berdasarkan data milik menteri perdagangan per 11 April 2022, harga minyak goreng curah berada di angka Rp 18.200 per liter atau naik 13,75% dibandingkan dengan bulan lalu di tingkat pengecer secara nasional.
Peningkatan harga itu juga masih berlanjut pada minyak goreng kemasan premium yang bertengger di posisi Rp26.300 per liter atau naik 41,40% secara bulanan.
Sementara, harga crude palm oil (CPO) Dumai berada di angka Rp 13.801 per liter atau turun 5,03% dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, CPO Rotterdam naik 10,31% secara bulanan di angka US$ 1.445 per ton.
Adapun stok indikatif untuk komoditas minyak goreng secara keseluruhan mencapai 628.580 ton secara nasional dengan ketahanan sekitar 1,49 bulan. Menteri perdagangan mencatat kebutuhan minyak goreng mencapai 422 ribu ton per bulan.
Baca Juga: Survei DRI: Harga-harga Naik, Keyakinan Konsumen Turun pada Maret 2022
“Kalau dilihat berdasarkan data tersebut, seharusnya tidak ada kelangkaan yang terjadi di lapangan dengan stok dan kebutuhan minyak goreng yang surplus,” ucapnya.
“Dugaan penyelewengan seolah sangat nyata terlihat, kami harap usulan ini dapat diterima, sehingga tidak lagi penyelewengan oleh spekulan-spekulan yang tidak bertanggung jawab yang hanya mengedepankan keuntungan sesaat,” tambah Irwandy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News