Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sehari setelah memangkas harga BBM bersubsidi, Senin (12/1), Pemerintah langsung menggelontorkan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun 2009.
Perubahan APBN 2009 itu merupakan konsekuensi dari keputusan Pemerintah mengubah beberapa asumsi makro yang menjadi landasan penghitungan APBN tahun 2009. Perubahan asumsi makro itu meliputi: pertama, pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya diperkirakan sebesar 6% turun menjadi 4,5% sampai 5,5%. "Namun Pemerintah mengambil titik tengahnya saja yaitu sebesar 5%," jelas Menteri Koordinator Perekonomian, Sri Mulyani Indrawati seusai rapat dengan kabinet di kantor Presiden, Selasa (13/1).
Kedua, asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) ditetapkan menjadi US$ 45 per barrel dari sebelumnya US$ 80 dolar per barrel dalam APBN 2009. "Angka US$ 45 per barrel masih mencukupi meski volatilitasnya antara US$ 39 per barrel sampai US$ 48 dolar per barrel," jelas Sri Mulyani.
Ketiga, perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp 9400 per dollar Amerika Serikat menjadi Rp 11.000 per dollar Amerika Serikat. Sedangkan, asumsi makri lainnya seperti inflasi, lifting minyak mentah, dan Suku Bunga Bank Indonesia per 3 bulan tidak mengalami perubahan.
Menurut Sri Mulyani, perubahan asumsi makro tahun lantaran Pemerintah memperkirakan kondisi perekonomian dunia tahun 2009 yang bakal mengalami tekanan cukup besar selama tahun 2009. "Tantangan kondisi ekonomi global selama 2009 akan mengalami pelemahan," imbuh Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News