kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi rumah sakit swasta tegaskan tidak mudah menyatakan pasien menderita Covid-19


Rabu, 07 Oktober 2020 / 15:26 WIB
Asosiasi rumah sakit swasta tegaskan tidak mudah menyatakan pasien menderita Covid-19
ILUSTRASI. Petugas medis siap mengantarkan warga yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) untuk masuk kedalam bus di depan Puskesmas Jatinegara, Jakarta, Rabu (23/09/2020).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

Namun secara garis besar, Ichsan mengatakan bahwa saat ini para tenaga kesehatan baik dokter, perawat dan lainnya tetap fokus pada pelaksanaan tugas dalam menangani pasien Covid-19. Dimana kondisi saat ini pertambahan kasus baru masih terus ada.

"Sebenarnya kami di RS fokus dengan memberikan pelayanan kepada pasien. Karena kondisinya walau sedang PSBB kondisi juga belum turun masih banyak pasien, jadi biarkan kami yang di RS tenaga medis, perawat, dokter dan lainnya fokus ke perawatan pasien," ungkap Ichsan.

Ichsan menyayangkan adanya statemen mengenai RS memanipulasi data pasien Covid-19. Hal itu dikhawatirkan dapat mengurangi tingkat kedisiplinan masyarakat dalam pelaksanaan 3M (memakai masker, mencuci tang dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak).

"Yang saya khawatirkan kalau statemen seperti itu, jadi masyarakat jadi ngga taat 3M. Kan sudah ada stigma ini permain global segala macem, kalau pejabat ditambah gitu dikhawatirkan masyarakat jadi nanti gimana, kita padahal sudah edukasi dan sosialisasi 3M," kata Ichsan.

Baca Juga: 3.161 Pasien Covid-19 dirawat di Wisma Atlet Kemayoran pada Rabu (7/10)

Ichsan menyebut kini banyak tenaga medis yang sudah mulai kelelahan. Ia tak menampik hal tersebut melihat kondisi pasien Covid-19 terus bertambah. Namun, Ichsan meminta agar semua pihak dapat terus memberikan support dan semangat kepada para tenaga medis yang berjuang menangani Covid-19.

"Kondisi hampir 6 bulan ini, temen-temen di lapangan memang cukup lelah, kami harap bisa cepet turun infeksi dan harapkan support berbagai pihak. Mohon supportnya," harapnya.

Adapun Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih menyebut bahwa sampai sekarang belum ada laporan resmi ke pihaknya terkait adanya kemungkinan RS mengcovidkan pasien.

"Tidak ada laporan ke kita [soal mengcovidkan]. Hanya informasi-informasi saja, tapi belum ada yg melapor. Kebanyakan lapor tentang bansos. Dan sudah selesai 5 Agustus posko online penanganan aduan covid sudah kita tutup," terang Alamsyah.

Jika nantinya ada laporan masuk terkait dengan manipulasi data pasien Covid-19, Alamsyah menyebut akan menanganinya dengan skema reguler. Dengan artian Ombudsman tidak membuat posko khusus yang ditujukan untuk pelaporan hal tersebut seperti Bansos.

Baca Juga: Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, berhasil keluar dari zona merah Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×