kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asian Agri gunakan teknologi digital untuk pantau kebakaran lahan


Rabu, 21 Februari 2018 / 22:26 WIB
Asian Agri gunakan teknologi digital untuk pantau kebakaran lahan
ILUSTRASI. KEBAKARAN LAHAN GAMBUT


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Agri bersama dengan masyarakat dan pemerintah desa di Provinsi Riau dan Jambi berupaya untuk mencegah kebakaran. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kejadian kebakaran lahan nasional.

Upaya pengendalian kebakaran lahan berbasis pencegahan, dapat berbentuk himbauan, penyediaan peralatan pemadam kebakaran dan pelatihan masyarakat terus dilakukan untuk mengantisipasi berbagai penyebab terjadinya kebakaran di desa maupun lingkungan di sekitar perkebunan.

“Kami bersama dengan masyarakat, aparatur desa dan pemangku kepentingan secara rutin melakukan patroli dan pemantauan daerah-daerah rawan yang berpotensi mengalami kebakaran di setiap desa, khususnya di daerah-daerah yang sedang dalam proses pembukaan lahan dan pembersihan lahan, serta daerah-daerah yang rawan akan konflik kepemilikan lahan,” ujar Zulbahri, Manager of Sustainability Asian Agri, seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (21/2).

Untuk memaksimalkan usaha tersebut, Zulbahri menjelaskan bahwa Asian Agri juga membangun menara pengawas api dan pos-pos pantau di daerah, serta memanfaatkan teknologi berbasis digital untuk memantau lokasi kebakaran dengan lebih cepat dan efisien, sehingga penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin.

Menurut Zulbahri, komitmen ini semakin diperkuat dengan Program Desa Bebas Api yang dilaksanakan sejak tahun 2016 lalu, dan kini telah bermitra dengan 9 desa di Riau dan 7 desa di Jambi.

Masyarakat desa yang tergabung dalam program Desa Bebas Api diberikan pelatihan secara rutin untuk selalu siaga menyikapi terjadinya kebakaran. Masing-masing desa mitra juga diperlengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran untuk melakukan pemadaman dini demi mencegah api yang meluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×