Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 340 peserta dari 20 negara menghadiri 3rd ASEAN Battery Technology Conference (ABTC) 2025 yang berlangsung di SAii Laguna Phuket, Thailand, pada 27–29 Agustus 2025.
Ajang ini menjadi momentum penting bagi ASEAN dalam memperkuat ekosistem baterai regional sekaligus meluncurkan ASEAN Battery Safety Network (ABSN), sebagai langkah strategis menuju masa depan energi bersih.
Baca Juga: Merdeka Battery (MBMA) Bakal Lunasi Obligasi Senilai Rp 216 Miliar pada Oktober 2025
Konferensi resmi dibuka oleh Samawit Supanpai, Deputi Gubernur Phuket, dan dihadiri pemimpin industri, akademisi, hingga pembuat kebijakan. Salah satu tokoh yang turut hadir adalah Prof. Stanley Whittingham, pemenang Nobel Kimia 2019.
Sekretaris Menteri Perindustrian Thailand Pongpol Yodmuangcharoen menekankan bahwa negaranya kini tidak hanya menjadi perakit kendaraan listrik, tetapi juga produsen baterai hingga tingkat sel.
“Kami mengubah tekanan perdagangan menjadi kekuatan tawar, dan limbah menjadi nilai ekonomi. Kolaborasi regional ini akan mendorong industri masa depan yang transparan, inovatif, dan berkelanjutan,” ujarnya melalui siaran persnya, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga: Ketua Id Battery Gaungkan Visi Baterai Indonesia di Panggung Dunia
Presiden Thailand Energy Storage Technology Association (TESTA), Dr. Pimpa Limthongkul, menilai ABTC sebagai wadah penting untuk mendorong inovasi dan memperkuat keamanan teknologi baterai di ASEAN.
Sementara itu, Dr. Sing Yang Chiam dari Singapore Battery Consortium menegaskan bahwa pendirian ABSN merupakan lompatan besar dalam penyatuan standar keselamatan baterai kawasan.
Sejumlah kesepakatan strategis turut ditandatangani dalam forum ini, antara lain:
- Pengembangan baterai swappable untuk e-mobility oleh Amphenol & Swap2Gether.
- Kerja sama sistem penyimpanan energi skala besar (BESS) antara Singamas Container Holdings & Zhejiang Narada Power.
- Aliansi energi Asia–Eropa melalui Sineuro Collaborative Platform.
- Teknologi baterai solid-state oleh Hytzer Energy & INV Corporation.
- Kolaborasi riset regional antara NBRI Indonesia & NanoMalaysia Berhad untuk inovasi baterai generasi berikutnya.
Baca Juga: Merdeka Battery Materials (MBMA) Lakukan Penjualan Perdana Bahan Baku Baterai Listrik
Selain itu, konferensi juga meluncurkan whitepaper bertajuk “Navigating the Battery-Related Landscape in Southeast Asia and Beyond” yang memetakan rantai nilai, kebijakan, hingga peta inovasi teknologi baterai di ASEAN dan Australia.
ABTC 2025 didukung oleh Siemens, UL Standards & Engagement, serta sejumlah sponsor industri besar lainnya. Malaysia dipastikan menjadi tuan rumah edisi berikutnya.
Selanjutnya: Rupiah dan Mata Uang Asia Tertekan Menghadapi Dolar AS, Kamis (28/8)
Menarik Dibaca: Ini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dari Bank Mandiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News