kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

ASEAN Battery Conference 2025: ASEAN Resmi Luncurkan Jaringan Keselamatan Baterai


Kamis, 28 Agustus 2025 / 15:47 WIB
ASEAN Battery Conference 2025: ASEAN Resmi Luncurkan Jaringan Keselamatan Baterai
ILUSTRASI. Suasana di Impact Arena menjelang berlangsungnya KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, Kamis (31/10/2019). KTT ASEAN akan berlangsung 2-4 November 2019 dan rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 340 peserta dari 20 negara menghadiri 3rd ASEAN Battery Technology Conference (ABTC) 2025 yang berlangsung di SAii Laguna Phuket, Thailand, pada 27–29 Agustus 2025.

Ajang ini menjadi momentum penting bagi ASEAN dalam memperkuat ekosistem baterai regional sekaligus meluncurkan ASEAN Battery Safety Network (ABSN), sebagai langkah strategis menuju masa depan energi bersih.

Baca Juga: Merdeka Battery (MBMA) Bakal Lunasi Obligasi Senilai Rp 216 Miliar pada Oktober 2025

Konferensi resmi dibuka oleh Samawit Supanpai, Deputi Gubernur Phuket, dan dihadiri pemimpin industri, akademisi, hingga pembuat kebijakan. Salah satu tokoh yang turut hadir adalah Prof. Stanley Whittingham, pemenang Nobel Kimia 2019.

Sekretaris Menteri Perindustrian Thailand Pongpol Yodmuangcharoen menekankan bahwa negaranya kini tidak hanya menjadi perakit kendaraan listrik, tetapi juga produsen baterai hingga tingkat sel.

“Kami mengubah tekanan perdagangan menjadi kekuatan tawar, dan limbah menjadi nilai ekonomi. Kolaborasi regional ini akan mendorong industri masa depan yang transparan, inovatif, dan berkelanjutan,” ujarnya melalui siaran persnya, Kamis (28/8/2025).

Baca Juga: Ketua Id Battery Gaungkan Visi Baterai Indonesia di Panggung Dunia

Presiden Thailand Energy Storage Technology Association (TESTA), Dr. Pimpa Limthongkul, menilai ABTC sebagai wadah penting untuk mendorong inovasi dan memperkuat keamanan teknologi baterai di ASEAN.

Sementara itu, Dr. Sing Yang Chiam dari Singapore Battery Consortium menegaskan bahwa pendirian ABSN merupakan lompatan besar dalam penyatuan standar keselamatan baterai kawasan.

Sejumlah kesepakatan strategis turut ditandatangani dalam forum ini, antara lain:

  • Pengembangan baterai swappable untuk e-mobility oleh Amphenol & Swap2Gether.
  • Kerja sama sistem penyimpanan energi skala besar (BESS) antara Singamas Container Holdings & Zhejiang Narada Power.
  • Aliansi energi Asia–Eropa melalui Sineuro Collaborative Platform.
  • Teknologi baterai solid-state oleh Hytzer Energy & INV Corporation.
  • Kolaborasi riset regional antara NBRI Indonesia & NanoMalaysia Berhad untuk inovasi baterai generasi berikutnya.

Baca Juga: Merdeka Battery Materials (MBMA) Lakukan Penjualan Perdana Bahan Baku Baterai Listrik

Selain itu, konferensi juga meluncurkan whitepaper bertajuk “Navigating the Battery-Related Landscape in Southeast Asia and Beyond” yang memetakan rantai nilai, kebijakan, hingga peta inovasi teknologi baterai di ASEAN dan Australia.

ABTC 2025 didukung oleh Siemens, UL Standards & Engagement, serta sejumlah sponsor industri besar lainnya. Malaysia dipastikan menjadi tuan rumah edisi berikutnya.

Selanjutnya: Rupiah dan Mata Uang Asia Tertekan Menghadapi Dolar AS, Kamis (28/8)

Menarik Dibaca: Ini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dari Bank Mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×