Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konferensi Teknologi Baterai ASEAN (ASEAN Battery Technology Conference/ABTC) kembali hadir dengan edisi ke-3, mempertemukan para pakar penyimpanan energi dan teknologi baterai dari kawasan maupun internasional. Acara akan berlangsung pada 27-29 Agustus 2025 di SAii Laguna Phuket, Thailand, dengan fokus membahas inovasi, keamanan, dan keberlanjutan baterai generasi berikutnya.
Gelaran ini diorganisir oleh Thailand Energy Storage Technology Association (TESTA) bersama lima organisasi baterai dan kendaraan listrik (EV) terkemuka di ASEAN. Tahun ini, ABTC mengusung misi memperkuat kerja sama lintas negara, membangun ekosistem industri yang lebih aman, serta mendorong peran ASEAN dalam rantai pasok global baterai dan energi bersih.
Salah satu agenda penting adalah peluncuran ASEAN Battery Safety Network (ABSN), sebuah inisiatif yang didukung oleh ASEAN Committee on Science, Technology and Innovation (COSTI) dan negara-negara anggota ASEAN. ABSN akan menjadi wadah pertukaran pengetahuan sains dan teknologi, memfasilitasi penerapan baterai yang aman di seluruh kawasan, dan mendorong keselarasan standar keselamatan untuk memperkuat daya saing regional di tingkat global.
Baca Juga: Prabowo: Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar
Presiden TESTA sekaligus Co-founder, Dr. Pimpa Limthongkul, menilai ABTC 2025 menjadi titik penting perjalanan kolaborasi ASEAN.
"ABTC 2025 menandai momen penting bagi ASEAN untuk mempercepat kerja sama regional dalam mendorong inovasi, keamanan, dan keberlanjutan teknologi baterai generasi berikutnya. Ini juga mencerminkan komitmen Thailand membangun ekonomi penyimpanan energi yang tangguh, serta ambisi bersama ASEAN dalam mendorong mobilitas bersih dan sistem energi yang andal. Kami merasa terhormat menyambut pionir dunia seperti Profesor Stanley Whittingham, Profesor Yet-Ming Chiang, dan Profesor Shirley Meng, yang kehadirannya menegaskan signifikansi global ABTC dan peran kawasan kita dalam membentuk masa depan energi,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (11/8/2025).
ABSN sendiri, menurut Dr. Sing Yang Chiam, Direktur Teknis Singapore Battery Consortium, akan menjadi fondasi penting dalam perjalanan ASEAN mengatasi tantangan keselamatan baterai.
“Kami berterima kasih atas dukungan kuat dari para pemimpin ASEAN dalam membentuk ABSN. Ini adalah langkah awal penting untuk memperkuat kolaborasi lintas negara, pertukaran pengetahuan, dan kemajuan ilmu keselamatan baterai. Saat ini kami sedang memetakan lanskap, prioritas, dan tantangan di tiap negara anggota untuk menyusun rencana kerja dan peta jalan strategis ke depan,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Resmikan Proyek Industri Baterai Kendaraan Listrik Senilai Rp 100 Triliun
Dari sisi industri, CEO NanoMalaysia Berhad, Dr. Rezal Khairi Bin Ahmad, mengapresiasi perkembangan ABTC sebagai motor inovasi regional.
"NanoMalaysia bangga melihat pertumbuhan ABTC yang signifikan sebagai katalis inovasi dan kolaborasi di bidang baterai dan kendaraan listrik. Kami optimistis ABTC 2026 di Penang, Malaysia, akan melanjutkan momentum ini, dengan cakupan pembahasan seluruh rantai pasok industri baterai dan EV,” ungkapnya.
ABTC 2025 akan menghadirkan sejumlah pembicara papan atas, termasuk Prof. M. Stanley Whittingham, peraih Nobel Kimia 2019. Terdapat tujuh diskusi panel yang akan membahas berbagai topik strategis, mulai dari kebijakan baterai, ekonomi sirkular, penyimpanan energi skala jaringan (grid-scale storage), teknologi battery swapping, pembiayaan, hingga tren teknologi terbaru.
Menyoroti kolaborasi antarnegara, konferensi ini juga akan menghadirkan perwakilan dari Indonesia seperti Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Teknologi Transportasi Berkelanjutan (NCSTT) dan National Battery Research Institute (NBRI), serta organisasi lainnya dari Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Dengan agenda yang padat dan kehadiran tokoh global, ABTC 2025 diharapkan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat inovasi baterai, sekaligus memacu transisi energi bersih di kawasan.
Baca Juga: Bos IBC Ungkap RI Bakal Bangun Pabrik Daur Ulang Baterai EV sampai 99%
Selanjutnya: Ekspansi gerai, Erajaya Active Lifestyle (ERAL) buka toko ASICS pertama di Solo
Menarik Dibaca: Ide Usaha Dengan Modal Rp 2 Jutaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News