CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.786   39,00   0,23%
  • IDX 8.404   -12,81   -0,15%
  • KOMPAS100 1.165   -0,67   -0,06%
  • LQ45 849   -1,31   -0,15%
  • ISSI 293   -0,58   -0,20%
  • IDX30 443   -2,13   -0,48%
  • IDXHIDIV20 514   -0,64   -0,12%
  • IDX80 131   -0,30   -0,23%
  • IDXV30 136   -0,64   -0,47%
  • IDXQ30 142   -0,04   -0,02%

Apindo Sebut Kebutuhan Lapangan Kerja Indonesia Capai 3,5 Juta Per Tahun


Senin, 08 September 2025 / 13:00 WIB
Apindo Sebut Kebutuhan Lapangan Kerja Indonesia Capai 3,5 Juta Per Tahun
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung mencari informasi lowongan pekerjaan dalam JobFest 2025 di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Kebutuhan lapangan kerja di Indonesia mencapai 3,5 juta per tahun, penciptaan lapangan kerja bukan hanya bertumpu pada program pemerintah saja.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam menyebut bahwa kebutuhan lapangan kerja di Indonesia mencapai 3,5 juta per tahun.

Menurutnya, penciptaan lapangan kerja bukan hanya bertumpu pada program pemerintah saja namun juga adanya andil dari sektor swasta (private sector).

“Apindo tidak pegang data (penciptaan lapangan kerja). Penciptaan lapangan kerja bukan hanya pemerintah tapi juga private sector. Kebutuhannya besar 3,5 juta pekerjaan tiap tahun,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (8/9).

Baca Juga: Penyerapan Tenaga Kerja dari Sejumlah Program Pemerintah Dinilai Belum Maksimal

Bob juga turut menyinggung Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi belakangan ini, menurutnya ini didasari oleh melemahnya konsumsi masyarakat. Selain itu, juga ada kenaikan pajak yang memukul industri, seperti kenaikan cukai.

Ihwal kabar adanya dugaan PHK di industri rokok yang terjadi pada PT Gudang Garam di mana beredar di publik beberapa hari terakhir ini, pihaknya belum memiliki informasi di lapangan.

“PHK terjadi umumnya karena konsumsi masyarakat yang melemah dan ditambah lagi kenaikan pajak/cukai yang menambah runyam. Tapi khusus Gudang Garam kita belum tahu informasinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bob menambahkan, terdapat beberapa sektor yang berpotensi kembali melakukan PHK di antaranya sektor-sektor yang berkaitan dengan produk impor.

Baca Juga: Serikat Pekerja Klaim Penciptaan Lapangan Kerja Tak Sebanding Jumlah Angkatan Kerja

“Sektor-sektor (berpotensi PHK) yang banyak kena hantaman produk impor,” pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tenaga kerja yang tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan mencapai 39.354.488 orang hingga Juni 2025.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan Januari 2025 yang tercatat sebesar 42.668.439 orang.

Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang ter-PHK sepanjang Januari hingga Juli 2025 tercatat mencapai 43.503 orang. Rinciannya, Januari sebanyak 9.497 orang, Februari 17.796 orang, Maret 4.987 orang, April 3.794 orang, Mei 4.702 orang, Juni 1.609 orang dan Juli 1.118 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×